Muslimina
Keajaiban Perilaku Aneh Air
By Asqi Resnawan
on 5:33 AM
Sebagian besar planet bumi tertutupi oleh air. Samudra dan lautan membentuk tiga perempat permukaan bumi, sedangkan di daratan terdapat sungai dan danau berjumlah tak terkira. Salju dan es di puncak-puncak gunung adalah air berwujud beku.
Sejumlah besar air ini juga berada di angkasa: setiap awan mengandung ribuan, terkadang bahkan jutaan ton air berbentuk uap. Dari waktu ke waktu, sebagian uap air ini berubah menjadi tetesan air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Bahkan udara yang Anda hirup saat ini mengandung uap air dengan kadar tertentu.
Singkatnya, di mana pun Anda memandangi permukaan bumi ini, Anda yakin akan melihat air di suatu tempat. Bahkan, di ruangan tempat Anda berada saat ini mungkin terdapat sekitar empat puluh hingga lima puluh liter air, benarkah?
Lihatlah di sekeliling Anda, dapatkah Anda menemukannya? Lihatlah sekali lagi dengan lebih teliti, alihkan pandangan Anda dari tulisan ini ke tangan, lengan, kaki dan tubuh Anda. Air dengan jumlah ini ada dalam tubuh Anda!
Tubuh manusia terdiri dari sekitar 70% air. Sel-sel tubuh Anda berisi banyak hal, tapi tidak ada yang lebih banyak atau lebih penting dari air. Bagian terbesar dari darah yang mengalir ke seluruh tubuh Anda adalah air. Tidak hanya tubuh Anda atau orang lain, tapi sebagian besar dari tubuh seluruh makhluk hidup terdiri dari air. Tampaknya kehidupan ini mustahil ada tanpa air.
Air adalah zat yang diciptakan dan dirancang secara khusus sebagai sumber kehidupan. Setiap sifat fisika dan kimia air telah diciptakan secara khusus bagi kehidupan. Air memang memiliki segala sifat yang benar-benar pas dan sesuai bagi kelangsungan hidup semua makhluk.
Di antara yang menarik dari air adalah proses pembekuannya. Zat-zat cair pada umumnya membeku mulai dari lapisan paling bawah lalu ke lapisan di atasnya. Tapi air membeku dari arah sebaliknya. Ini adalah sifat air yang ‘aneh’, akan tetapi sangatlah penting bagi keberadaan air di permukaan bumi.
Jika air tidak membeku dari atas, dengan kata lain jika es tidak mengapung, maka banyak air di wilayah dingin di permukaan bumi yang akan menjadi es. Bila ini yang terjadi, maka takkan ada lagi kehidupan di lautan, danau, kolam dan sungai yang membeku.
Marilah kita kaji lebih teliti untuk mengetahui mengapa demikian. Terdapat banyak tempat di bumi yang memiliki suhu di bawah 00C di musim dingin, bahkan jauh lebih dingin lagi.
Cuaca dingin seperti ini tentunya berpengaruh pada air di laut, danau, dan lain sebagainya. Air ini semakin lama akan semakin dingin, dan sebagian darinya mulai membeku. Jika es tidak memiliki sifat sebagaimana biasanya (dengan kata lain jika es tidak mengapung), maka es ini akan tenggelam ke bagian dasar.
Kemudian bagian air yang suhunya lebih hangat akan naik ke permukaan dan bersentuhan dengan udara di atasnya. Akan tetapi, suhu udara di atas permukaan air masih berada di bawah titik beku air, sehingga air yang berada permukaan ini akan membeku juga dan lantas tenggelam ke bagian dasar. Proses ini akan berlangsung terus hingga keseluruhan air telah membeku.
Namun peristiwa di atas tersebut tidaklah terjadi. Sebaliknya yang terjadi adalah: ketika suhu udara menjadi dingin, masa jenis atau kerapatan air menjadi semakin besar hingga suhunya mencapai 40C. Namun setelah mencapai titik ini, segala sesuatunya berubah tiba-tiba.
Di bawah suhu ini, air mulai memuai dan kerapatannya menjadi semakin kecil. Akibatnya, air bersuhu 40C akan tetap berada di bagian paling bawah, air bersuhu 30C di atasnya, air bersuhu 20C di atasnya lagi, dan begitu seterusnya. Hanya di bagian paling permukaan sajalah suhu air mencapai 00C.
Dan lapisan teratas inilah yang membeku. Tapi hanya bagian permukaan saja yang membeku, lapisan air bersuhu 40C di bawah lapisan es ini tetap berwujud cair, dan ini sudah cukup bagi hewan dan tumbuhan dalam air untuk tetap hidup.
Apa yang terjadi apabila air tidak memiliki sifat yang demikian ini dan berperilaku sebagaimana zat cair lain? Anggaplah air semakin mejadi lebih padat seiring dengan suhunya yang semakin menurun, sebagaimana zat cair lain. Maka lapisan es yang terbentuk kemudian tenggelam ke bagian dasar. Apa yang akan terjadi?
Pada keadaan ini, proses pembekuan di samudra dan lautan akan dimulai dari bagian dasar dan terus berlanjut hingga ke bagian paling permukaan. Hal ini terjadi karena tidak terdapat lapisan es di permukaan yang menutupi lapisan air di bawahnya, sehingga mencegah hilangnya panas dari air tersebut.
Dengan kata lain, sebagian besar danau, lautan dan samudra di bumi ini akan menjadi es padat yang di atasnya mungkin terdapat lapisan air berkedalaman hanya beberapa meter saja. Bahkan jika suhu udara ditingkatkan, es di bagian bawah tidak pernah mencair semuanya.
Dalam keadaan demikian, kehidupan dalam air tidak dapat berlangsung, begitu pula dengan kehidupan di daratan. Dengan kata lain, jika air tidak ‘berperilaku aneh’ seperti ini, maka planet kita akan menjadi bumi yang mati.
Mengapa air berperilaku tidak sebagaimana zat cair lainnya? Mengapa air tiba-tiba saja memuai di bawah suhu 40C, padahal di atas suhu ini ia menyusut? Ini adalah pertanyaan yang tak seorang pun mampu menjawabnya.
Tapi satu hal yang pasti adalah: ‘keanehan’ inilah yang menjadikan kehidupan di bumi tetap berlangsung. Hal ini memunculkan satu pertanyaan lagi: mungkinkah ini semua dikarenakan air itu sendirilah yang menghendaki perilaku ‘anehnya’ tersebut.
Namun air adalah benda mati. Air hanyalah senyawa yang terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang tidak memiliki akal pikiran. Sebaliknya, ini bukan pula kehendak seluruh makhluk hidup yang telah memprogram air agar memiliki sifat yang mendukung kelangsungan hidup mereka.
Jika demikian, tentunya ada kehendak dan kecerdasan lain yang menciptakan perilaku air agar sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Dan pencipta air ini tentu pula pencipta makhluk hidup tersebut, termasuk manusia. Pencipta ini tiada lain adalah Allah, Tuhan Yang Maha Sempurna. (insight-magazine)
Muslimina
Blog Informasi Muslim Indonesia dan DuniaPopular Posts
-
Mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla (JK) mengritik keras Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), soal rencana memundurkan j...
-
PESAWAT DIDUGA MELEDAK DALAM KETINGGIAN TIDAK WAJAR Berbagai media memberitakan secara cermat dan hati hati terkait misteri hilangnya p...
-
Belum dua bulan muslimah sedunia memperingati Hari Hijab Internasional (1/2/2014). Tiba-tiba beberapa pekan ini, Muslim Indonesia digeger...
-
Beberapa bulan menjelang Pemilu Lokal Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) diguncang dengan berbagai cara. Bermula ketika Erdogan...
-
Oleh: Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, Pengamat Politik Islam “KALAU dia seorang Muslim yang jujur atau seorang Kristen yang tulus, ...
-
Melihat berbagai foto dan iklan PKS di Perancis, Jerman, Turki, Inggris, Australia dll, bagi yang sudah lama ‘kenal’ PKS sebenarnya tidak ...
-
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengendarai kuda saat kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Mi...
-
Hingga saat ini, Mujahidin Gaza masih membuat Israel takut. Pada perang Furqan Desember 2008 lalu, Israel membombardir Gaza dengan serang...
-
Partai yang satu ini tidak pernah berhenti dihujat, difitnah, dan diblack list oleh pihak-pihak yang penuh benci dan maki. Partai yang sa...
-
Kemarin Sore (Kamis 13/3/2014) Metro TV merilis kasus korupsi yang menimpa partai politik. Dari 9 Parpol yang sekarang ada di DPR RI, P...
Muslimina. Powered by Blogger.
Blog Archive
Google+ Followers
Labels
Mesir Terkini
(1206)
PKS
(499)
Alam Islami
(438)
Berita
(381)
Tahukah Anda
(283)
Info Palestina
(264)
Berita Dunia
(244)
Ikhwanul Muslimin
(226)
Opini
(156)
Kisah Nyata
(149)
Suriah Terkini
(146)
Renungan
(135)
Akhir zaman
(92)
Konspirasi
(80)
Keajaiban Al qur'an
(62)
Kajian Ilmiah
(61)
Sejarah
(36)
Serba-Serbi
(21)
Tokoh islam
(12)
Kajian Feqih
(11)
Aneh
(7)
Palestina
(3)
-
Total Pageviews
6,077,614
0 komentar:
Post a Comment
Link ke posting ini