Rhesus Negatif dan Rhesus Positif

Rhesus darah manusia itu dibagi jadi 2, yaitu rhesus darah positif dan rhesus darah negatif. Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan antigen (karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen.

Tapi.. Pada umumnya sebagian besar manusia ber-rhesus positif tidak lebih dari 15% jumlah penduduk di Indonesia, jumlahnya sangat minim. Rhesus darah ini dipengaruhi faktor keturunan (biasanya), misalnya ayahnya ber-rhesus negatif dan ibunya ber-rhesus positif ada 2 kemungkinan, anak bisa ber-rhesus positif atau bisa juga ber-rhesus negatif.
Orang yang darahnya ber-rhesus negatif tidak bisa mendapat donor dari orang yang darahnya be-reshus positif, begitupun sebaliknya. Jika seandainya, orang yang darahnya be-rhesus negatif dialiri darah orang be-rhesus positif, maka kemungkinan orang tersebut bisa meninggal. Ini terjadi karena di dalam darah orang yang be-rhesus positif terdapat kandungan antigen, ketika darah ini mengalir di dalam tubuh yang didalamnya mengalir rhesus negatif maka darah itu akan dianggap sebagai benda asing sehingga antibody (sistem pertahanan tubuh) akan menghancurkan benda asing tersebut dan akibatnya akan terjadi penggumpalan darah sehingga terjadi kematian.
Dalam kasus perbedaan rhesus ini juga, pasangan (yang berbeda rhesus) kemungkinan besar tidak bisa memiliki keturunan. Jika terjadi fertilisasi, rhesus ibu dan janin berbeda, maka antibody akan menghancurkan benda asing (janin) pada ibu, karena janin tersebut dianggap benda asing karena perbedaan rhesus, sehingga terjadi kematian/keguguran janin atau bisa saja bayinya lahir, tapi akan terjadi pembengkakan pada hati bayi, gagal jantung, kuning dan anemia.
Pada saat kehamilan pertama, mungkin tidak terlalu berbahaya, karena terbentuknya zat antirhesus atau antibody sangat kecil, kalaupun terbentuk jumlahnya sedikit sehingga bayi bisa lahir. Puncaknya adalah saat kelahiran atau keguguran kehamilan pertama, plasenta yang lepas berarti memutuskan pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dan plasenta mengakibatkan sel darah merah bayi masuk ke dalam dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah 48-72 jam setelah kelahiran/keguguran, tubuh akan kembali membentuk zat antirhesus yang lebih banyak dari sebelumnya untuk menghancurkan benda asing (janin), sehingga pada kehamilan kedua, zat antirhesus akan menyerang sel darah janin.
Tapi, pasangan berbeda rhesus jangan khawatir kalau tidak bisa mempunyai bayi, karena sudah ada solusinya : Konsultasikan pada dokter, dokter akan memberikan pencegahan terbentuknya zat antirhesus dengan obat anti-Rhogama globulin pada saat usia kandungan berumur 28 hari dan saat persalinan.
Yeah.. Hidup itu emang berwarna, ada yang begini ada yang begitu. Bagi yang punya rhesus negatif, jangan berkecil hati dan menyesali karena kamu ber-rhesus negatif, karena itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, dan bukan salah siapapun, pasti dibalik semua itu ada hikmah yang tersirat di dalamnya..
And you all should believe something, every problem has a solution and all diseases can be cured!
Semoga bermanfaat!^^

Tinggalkan Balasan