Senin, 24 Maret 2014

Di Masa Depan, Rekonstruksi Wajah Tersangka Bisa Pakai DNA


« Kembali
Di Masa Depan, Rekonstruksi Wajah Tersangka Bisa Pakai DNA
Menggantikan gambar sketsa yang digunakan selama ini.
Maya Sofia
Selasa, 25 Maret 2014, 12:16 WIB
Alur kerja untuk proses pemindaian wajah tiga dimensi. (plosgenetics.org)
Alur kerja untuk proses pemindaian wajah tiga dimensi. (plosgenetics.org)
VIVAlife - Selama ini, polisi mengandalkan bantuan ahli sketsa untuk membuat gambar wajah tersangka berdasarkan penuturan saksi mata. Namun di masa depan, cara ini bisa digantikan dengan menggunakan bukti DNA yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).
Dalam studi bertajuk Modeling 3D Facial Shape From DNA yang dipublikasikan di PLOS Genetics, pekan lalu, sekelompok peneliti menjelaskan bagaimana mereka mampu menghasilkan model 3D kasar wajah hanya dari sampel DNA orang.
"Variasi wajah berkaitan dengan seks, keturunan, dan gen dapat secara sistematis dipelajari dengan metode kami. Memungkinkan kami untuk meletakkan dasar bagi pemodelan prediktif wajah," tulis para peneliti seperti dilansir laman Daily Mail.
Menurut peneliti, pemodelan prediksi ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan forensik. Misalnya, DNA yang tertinggal di TKP dapat diuji dan wajah diprediksi untuk membantu mempersempit tersangka potensial.

Guna merekonstruksi wajah ini, para peneliti melihat gen yang berkolerasi dengan struktur wajah, struktur orang dengan gen tersebut, dan meminta orang di luar tim peneliti menggambarkan struktur wajah bersama dengan sendi yang berbeda.

Faktor-faktor ini kemudian digunakan untuk mengembangkan model statistik guna memperkirakan suatu struktur wajah dari DNA. Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengukur bentuk wajah dari sampel populasi campuran keturunan Afrika Barat dan Eropa dari tiga lokasi: Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Cape Verde.

"Banyak pekerjaan yang diperlukan sebelum kami dapat mengetahui berapa banyak gen yang dibutuhkan untuk memperkirakan bentuk wajah dalam beberapa cara dan lebih banyak populasi perlu dipelajari sebelum kami bisa mengetahui bagaimana hasilnya dapat digeneralisasikan," ujar peneliti.

Lebih lanjut, penemuan ini juga bisa digunakan untuk memprediksi fitur wajah keturunan, nenek moyang, dan bahkan spesies manusia yang sudah punah. (art)
• VIVAlife   |   Share :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Vistanaya Ocha On Air