About Me
Selasa, 22 Oktober 2013
SISTEM IMUN HEMATOLOGI: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGUE HEMORAGIC FEVER
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dengue
adalah penyakit virus didaerah tropis yang ditularkan oleh nyamuk dan ditandai
dengan demam, nyeri kepala, nyeri pada tungkai, dan ruam (Brooker, 2001).
Demam dengue/dengue fever adalah penyakit yang terutama pada anak, remaja, atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot, atau sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenophati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakkan bola mata, rasa menyecap yang terganggu, trombositopenia ringan, dan bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan (Noer, dkk, 1999).
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Suriadi & Yuliani, 2001).
Demam dengue/dengue fever adalah penyakit yang terutama pada anak, remaja, atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot, atau sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenophati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakkan bola mata, rasa menyecap yang terganggu, trombositopenia ringan, dan bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan (Noer, dkk, 1999).
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Suriadi & Yuliani, 2001).
Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)}
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan
gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga
mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan
didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di
seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000
meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti
Bidan dan Pak Mantri ;-) seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena
kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes
(Typhoid). Penyakit demam berdarah dengue atau yang
disingkat sebagai DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat
menghisap darah manusia.
Selama nyamuk aedes aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka
gigitan nyamuk dbd tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap
darah penderita dbd maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus
dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis aedes aegypti
agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke orang yang lain
B. Tujuan
Penulisan
Mahasiswa
mampu menjelaskan DHF meliputi:
1.
Definisi dan Klasifikasi
2.
Etiologi
3.
Patofiosiologi
4.
Manifestasi klinis
5.
Komplikasi
6.
Pemeriksaan Penunjang
7.
Penatalaksanaan Medis
8.
Pencegahan
9.
Penatalaksanaan Keperawatan
C. Sistematika
Penulisan
BAB
I PENDAHULUAN berisi Latar Belakang, Tujuan, dan Sistematika Penulisan
BAB
II ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DHF berisi Definisi
dan Klasifikasi, Etiologi, Patofiosiologi, Manifestasi klinis, Komplikasi,
Pemeriksaan Penunjang, Penatalaksanaan Medis, Pencegahan, Penatalaksanaan
Keperawatan
BAB III PENUTUP
berisi Kesimpulan
BAB
II
ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DHF
Demam
Dengue adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi
dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih, dan ruam-ruam. Demam berdarah
dengue atau dengue hemorragic fever (DHF) adalah demam dengue yang disertai
pembesaran hatindan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah, bisa
terjadi kegagalan sirkulasi dan pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat
kebocoran plasma. Keadaan ini disebut shock syndrome (DSS).
Demam dengue adalah penyakit virus dengan demam akut
dengan ciri khas muncul tiba-tiba, demam biasanya berlangsung selama 3
- 5 hari (jarang > 7 hari dan kadang-kadang bifasik), disertai dengan sakit kepala berat,
mialgia, artralgia,sakit retro orbital, tidak nafsu makan, ganguan
gastrointestinal dan timbul ruam. Infeksi dengue disertai peningkatan permeabilitas vaskuler, dengan manifestasi perdarahan di sertai
dengan kerusakan organ-organ tertentu. Penyembuhan, dapat disertai dengan rasa lelah dan
depresi yang berkepanjangan. Limfa denopati dan lekopeni pada penderita demam
dengue dengan difusitosis relative sering terjadi : trombositopeni dan
meningkatnya transaminase lebih jarang terjadi.penyakit ini bisa muncul sebagai
KLB yang eksplosif namun jarang terjadi kematian kecuali terjadiperdarahan pada
DBD.
Demam
berdarah dengue adalah penyakit virus yang tersebar luas diseluruh dunia
terutama di daerah tropis. Penderitanya terutama adalah anak-anak berusia
dibawah 15 tahun, tetapi sekarang banyak juga orang dewasa terserang penyakit
virus ini. Sumber penularan utama adalah manusia dan primata, sedang
penularannya adalah nyamuk aedes aegypti.
Selama nyamuk aedes aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka
gigitan nyamuk dbd tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap
darah penderita dbd maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus
dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis aedes aegypti
agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke orang yang lain
2.
Etiologi
Penyakit
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam group
arboviruss (virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk arthropod). Virus
dengue dibawa oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopicus sebagai
vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.
Virus
penyebab demam dengue adalah virus dengue
genus flavirius yang termasuk Arbovirus
(Arthopod Borne Virus) grup B. Virion
virus mempunyai ukuran 40 nm. Secara serologis terdapat 4 tipe virus dengue,
yaitu dengue tipe 1, tipe 2, tipe 3 dan tipe 4. Virus dapat berkembang biak
pada berbagai macam kultur jaringan, misalnya sel mamalia BHK (Baby Hamster Kidney Cell) dan sel
arthropoda, misalnya Aedes albopictus cell.
Cara
penularan:
Ditularkan melalui gigitan nyamuk yang infektif, terutama
aedes aegypti. Ini
adalah spesies nyamuk yang mengigit pada
siang hari dengan peningkatan aktifitas mengigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam sebelum
matahari tengelam. Aedes aegypti dan aedes albopictus ditemukan di daerah perkotaan.
Aides ablopiktus, sangat
banyak ditemukan di asia, tidak begitu antrepofilik di bandingkan dengan aides
aegypti. Masa inkubasi demam
dengue pada manusia berlangsung sekitar 4 – 5 hari.
Masa
penularan:
Tidak
ditularkan langsung dari orang keorang,penderita menjadi infektif bagi nyamuk
padasaat virenia yaitu: sejak beberapa saat, masa demam berakhir, bisanya
berlangsung selama tiga sampai lima hari. Nyamuk menjadi infektif 8
- 15 hari sesudah menghisap darah, penderita virenia dan
tetap infektif selama hidupnya.
Klasifikasi:
·
Derajat I: demam
diikuti gejala tidak spesifik. Satu-satunya manifestasi perdarahan adalah tes
tourniquet yang positif atau mudah memar
·
Derajat II: gejala yang
ada pada tingkat 1 ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan bisa terjadi
di kulit atau tempat lain
·
Derajat III: kegagalan
sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan lemah, hipotensi, suhu tubuh
yang rendah, kulit lembab dan penderita gelisah
·
Derajat IV: syok berat
dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa fase
kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam
3.
Manifestasi Klinis
Kriteria klinis:
·
Suhu badan yang
tiba-tiba menggigil
·
Demam yang berlangsung
hanya beberapa hari
·
Kurva demam yang
menyerupai pelana kuda
·
Nyeri tekan terutama di
otot-otot dan persendian
·
Adanya ruam-ruam pada
kulit
·
Hepatomegali, biasanya
di ikuti syok
·
Leukopenia
·
Kadang mual dan muntah
·
Sakit kepala, batuk dan pilek
Kriteria klinis DHF menurut WHO:
·
Demam akut, yang tetap
tinggi selama 2 – 7 hari, kemudian turun secara lisis. Demam disertai gejala
tidak spesifik seperti anoreksia, nyeri pada punggung, malaise, nyeri pada
tulang, persendian, dan kepala
·
Manifestasi perdarahan
seperti uji tourniket positif, petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, dan melena
·
Pembesaran hati dan
nyeri tekan pada ikterus
·
Dengan atau tanpa
renjatan. Renjatan yang terjadi pada saat demam biasanya mempunyai prognosis
yang buruk
·
Kenaikan nilai
hematokrit atau hemokonsentrasi, yaitu 20 %
1.
Pemeriksaan Diagnostik
·
Pemeriksaan
darah laboratorium
Ø LPB positif
Ø Kadar
trombosit darah menurun (trombositopenia)
Ø Hematokrit
meningkat lebih dari 20%, merupakan indikator akan timbulnya rejatan
Ø Hemoglobin
meningkat lebih dari 20%
Ø Leukosit
menurun (lekopenia) pada hari kedua atau ketiga
Ø Masa perdarahan memanjang
Ø Protein
rendah (hipoproteinemia)
Ø Natrium
rendah (hiponatremia)
Ø SGOT/SGPT
bisa meningkat
Ø Astrup :
Asidosis metabolic
·
Urine :
Kadar albumin urine positif (albuminuria)
·
Foto
thorax
Bisa
ditemukan pleural effusion
·
Uji Serologi
a.
Uji serologi memakai serum ganda yaitu
serum diambil pada masa akut dan konvalesen, yaitu uji pengikatan komplemen
(PK), uji netralisasi (NT), dan uji dengue blot. Pada uji ini dicari kenaikan
antibodi antidengue sebanyak minimal empat.
b.
Uji serologi memakai serum tungga,
yaitu uji dengue blot yang mengukur antibodi antidengue tanpa memandang kelas
antibodinya, uji IgM antidengue yang mengukur hanya antibodi antidengue dari
kelas IgM. Pada uji ini yang dicari adalah tidaknya atau titer tertentu
antibodi antidengue.
·
Isolasi virus, yang diperiksa adalah
darah pasien dan jaringan
2.
Komplikasi
- Perdarahan luas
- Syok (rejatan)
- Pleural Effusion
- Penurunan kesadaran
3.
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan
penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
- Tirah baring atau istirahat baring
- Diet makan lunak
- Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita DHF
- Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan cairan yang paling sering digunakan
- Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam
- Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari
- Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen
- Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
- Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder
- Monitor tanda-tanda dan renjatan meliputi keadaan umum, perubahan tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk
- Bila timbul kejang dapat diberikan Diazepam
- Pada kasus dengan renjatan pasien dirawat di perawatan intensif dan segera dipasang infus sebagai pengganti cairan yang hilang dan bila tidak tampak perbaikan diberikan plasma atau plasma ekspander atau dekstran sebanyak 20 – 30 ml/kg BB
- Pemberian cairan intravena baik plasma maupun elektrolit dipertahankan 12 – 48 jam setelah renjatan teratasi. Apabila renjatan telah teratasi nadi sudah teraba jelas, amplitudo nadi cukup besar, tekanan sistolik 20 mmHg, kecepatan plasma biasanya dikurangi menjadi 10 ml/kg BB/jam
- Transfusi darah diberikan pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal yang hebat. Indikasi pemberian transfusi pada penderita DHF yaitu jika ada perdarahan yang jelas secara klinis dan abdomen yang makin tegang dengan penurunan Hb yang mencolok.
Pada pasien renjatan : Antibiotika, Kortikosteroid dan Antikoagulasi
4.
Pencegahan
Pengembangan
vaksin untuk dengue sangat sulit karena keempat jenis serotip virus bisa
mengakibatkan penyakit. Perlindungan terhadap satu atau dua jenis serotip
ternyata meningkatkan risiko terjadinya penyakit yang serius. Saat ini sedang
dicoba dikembangkan vaksin terhadap keempat serotip sekaligus, sampai saat ini
satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue dan dhf adalah dengan
memerangi nyamuk yangmengakibatkan penularan.
Aegypti
berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia, seperti wadah
plastik, ban mobil bekas dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan.
Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakan
telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang.
Pencegahan
dilakukan dengan langkah 3m:
· Menguras
bak air
· Menutup
tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak nyamuk
· Mengubur
barang-barang bekas yang bisa menampung air
Di
tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh
larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk
selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu
tertentu.
Ditempat
yang sudah terjangkit dhf dilakukan penyemprotan insektisida secara fogging.
Tapi efeknya hanya bersifata sesaat dan sangat tergantung pada jenis
insektisida yang dipakai. Disamping itu partikel obat ini tidak dapat masuk ke
dalam rumah tempat ditemukannya nyamuk dewasa. Untuk perlindungan yang lebih
intensif, orang-orang yang tidur di siang hari sebaiknya menggunakan kelambu,
memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela, menggunakan semprotan nyamuk didalam
rumah dan obat-obat nyamuk yang dioleskan.
5.
Penatalaksanaan Keperawatan
Pengkajian
a) Aktivitas/istirahat
Malaise.
b) Sirkulasi
Tekanan darah di bawah normal,
denyut perifer melemah, takikardi, susah teraba, kulit hangat, kering, pucat,
kemerahan/ bintik merah, perdarahan bawah kulit
c) Eliminasi
Diare atau konstipasi
d) Makanan/ cairan
Anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan, punurunan
haluaran urine, oligouria, anuria
e) Neurosensori
Sakit kepala, pusing, pingsan, ketakutan, kacau mental,
disorientasi, delirium.
f) Nyeri/ Ketidaknyamanan
Kejang abdominal, lokalisasi area sakit
g) Pernapasan
Takipneu dengan penurunan kedalaman
pernapasan, suhu meningkat, menggigil
h) Penyuluhan/ pembelajaran
Masalah kesehatan, penggunaan
obat-obatan atau tindakan
i)
Identitas
DHF merupakan penyakit daerah tropis
yang sering menyebabkan kematian anak, remaja dan dewasa ( Effendy, 1995 )
j)
Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas, sakit kepala,
lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.
k) Riwayat
penyakit sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya
sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh,sakit pada waktu menelan, lemah,
panas, mual, dan nafsu makan menurun.
l)
Riwayat penyakit terdahulu
Tidak ada penyakit yang diderita
secara specific.
m) Riwayat
penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF pada
anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit DHF adalah
penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aigepty.
n) Riwayat
Kesehatan Lingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih,
banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum
burung yang jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan.
Analisa
Data
Data Subjektif (DS)
|
Data Objektif (DO)
|
Pasien mengeluh:
·
Mimisan terus menerus
·
BAB warna hitam
Riwayat kesehatan dahulu :
·
Sudah 2 kali masuk rumah sakit
·
di diagnosa suspect
DHF
Data
tambahan :
·
Lelah
·
Lemas
·
Lesu
·
Mual/muntah
·
Diare
·
Mual
·
Demam
·
Tidak nafsu makan
·
Anoreksia
·
Membran mukosa kering
|
Pasien
tampak :
·
Mimisan terus menerus
·
BAB warna hitam
·
Trombosit ↓: 130.000 ( normal trombosit :
150.000 -450.000 cmm)
·
Hemoglobin ↓: 8 ( normal Hb : 11 – 16
gr/dl )
·
Hematokrit ↓: 29 (normal Hct : 31 -45
% )
·
Suhu 39 0C
·
Terdapat pembesaran
limpa dan hati
Data
tambahan :
·
Berat badan menurun
·
Penurunan lipatan
kulit trisep
·
Membrane mukosa
kering
·
Suhu = 39ºC
·
kalium ↓ ( normal K = 3,6-5,8 mEq/L)
·
natrium menurun ↓ ( normal Na = 135-145 mEq/L)
·
HCO3 ↓ (normal HCO3 = 22-26 mEq/L)
·
Bintik-bintik merah pada kulit (terutama di daerah kaki)
·
Memar atau daerah
kebiruan pada kulit atau membrane mukosa
·
Perdarahan pada gusi
·
Platet ↓
|
Diagnosa
Keperawatan
No
|
Diagnosa keperawatan
|
Tanggal
|
|
Ditemukan
|
Teratasi
|
||
1
|
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan virus dengue
|
28 November 2012
|
1 Desember 20012
|
2
|
Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan
dengan intake tidak adekuat
|
28 November 2012
|
1 Desember 20012
|
3
|
Risiko tinggi terjadinya perdarahan
berhubungan dengan trombositopenia
|
28 November 2012
|
1 Desember 20012
|
4
|
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia
|
28 November 2012
|
1 Desember 20012
|
Intervensi
Keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
1.
|
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan virus dengue
|
Setelah
dilakukan perawatan 3x24jam diharapkan pasien suhu tubuh normal dengan
kriteria hasil:
1. Suhu
normal 36,5oC – 37,50C
|
1. Beri kompres air kran
2. Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari (
sesuai toleransi)
3. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah
menyerap keringat
4. Observasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah )
tiap 3 jam sekali atau lebih sering.
e.
Kolaborasi
Pemberian cairan intravena dan pemberian obat sesuai program.
|
1.
Kompres dingin akan terjadi pemindahan
panas secara konduksi
2.
Untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang akibat evaporasi
3.
Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang
tipis mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh
4.
Mendeteksi dini kekurangan cairan
serta mengetahui keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Tanda vital
merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
Kolaborasi:
Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang
tinggi. Obat khususnyauntuk menurunkan suhu tubuh pasien
|
2.
|
Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan
dengan intake tidak adekuat
|
Setelah
dilakukan perawatan 3x24jam diharapkan pasien tidak terjadi divisit volume
cairan dengan kriteria hasil:
1. Intake dan
output seimbang
2. TTV normal
3. Tidak ada
tanda presyok
4. Akral
hangat
5. Capilary
refil <3detik
|
1.
Observasi adanya tanda- tanda syok
2.
Anjurkan klien untuk
banyak minum.
3.
Kaji tanda dan gejala dehidrasi / hipovolemik (riwayat
muntah, diare, kehausan, turgor jelek
4.
Kaji masukan dan haluaran cairan
Kolaborasi:
1.
Pemberian cairan intra vena sesuai indikasi.
|
1.Agar dapat segera
dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami klien
2.
Asupan cairan
sangat diperluakan untuk menambah volume cairan tubuh
3.
Untuk mengetahui
penyebab defisit volume cairan
4.
Untuk mengetahui
keseimbangan cairan
Kolaborasi:
1.
Pemberian cairan
intra vena sangat penting bagi klien yang mengalami defisit volume cairan
dengan keadaan umum yang buruk untuk rehidrasi.
|
3.
|
Risiko tinggi terjadinya perdarahan berhubungan dengan trombositopenia
|
Setelah dilakukan perawatan selama
3x24jam diharapkan pasien tidak terjadi
perdarahan
Kriteria hasil : 1.
TD 100/60 mmHg, N: 80-100x/menit
2. Pulsasi kuat
3. Tidak ada tanda perdarahan lebih lanjut
4. Trombosit meningkat
|
1. Monitor tanda-tanda
penurunan trombosit yang disertai dengan tanda-tanda klinis
2. Beri penjelasan
tentang pengaruh trombositopenia pada klien.
3. Anjurkan klien untuk banyak istirahat.
4. Beri penjelasan pada
klien/keluarga untuk segera melaporkan tanda-tanda perdarahan
(hematemesis,melena, epistaksis).
5. Antisipasi
terjadinya perdarahan ( sikat gigi lunak, tindakan incvasif dengan
hati-hati).
|
1. penurunan jumlah
trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang pada tahap
tertentu dapat menimbulkan perdarahan.
2. Agar klien/keluarga mengetahui hal hal yang mungkin terjadi pada klien dan dapat
membantu mengantisipasi terjadinya perdarahan
3. Aktivitas klien yang tidak terkontrol dapat menyebab-kan terjadinya
perdarahan
4. Keterlibatan keluarga akan sangat membantu klien mendapatkan
penanganan sedini mungkin
5. Klien dengan trombositopenia rentan terhadap cedera/ perdarahan
|
6.
|
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia
|
Setelah
dilakukan perawatan 3x24jam diharapkan pasien tidak terjadi gangguan
kebutuhan nutrisi
Kriteria hasil:
1.
Nafsu makan meningkat
2.
Tidak mual muntah
3.
Asupan nutrisi terpenuhi
4.
BB seimbang
5.
Makan habis 1porsi
|
1.Kaji keluhan mual,
muntah, dan sakit menelan yang dialami klien
2. Kaji cara/pola
menghidangkan makanan klien
3. Berikan makanan yang
mudah ditelan seperti: bubur dan dihidangkan saat masih hangat
4. Berikan makanan
dalam porsi kecil dan frekuensi sering
5. Jelaskan manfaat
nutrisi bgi klien terutama saat sakit
6.
Catat jumlah porsi yang dihabiskan klien.
|
1.
Untuk menetapkan
cara mengatasi-nya
2.
Cara
menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan klien
3.
Membantu
mengurangi kelelahan klien dan meningkatkan asupan makanan karena mudah
ditelan
4.
Untuk menghindari
mual dan muntah serta rasa jenuh karena makanan dalam porsi banyak
5.
Untuk meningkat-kan pengetahan
klien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat
6.
Mengetahui
pemasukan/ pemenuhan nutrisi klien
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam
berdarah dengue adalah penyakit virus yang tersebar luas diseluruh dunia
terutama di daerah tropis. Penderitanya terutama adalah anak-anak berusia
dibawah 15 tahun, tetapi sekarang banyak juga orang dewasa terserang penyakit
virus ini. Sumber penularan utama adalah manusia dan primata, sedang
penularannya adalah nyamuk aedes aegypti.
Selama nyamuk aedes aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka
gigitan nyamuk dbd tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap
darah penderita dbd maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus
dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis aedes aegypti
agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke orang yang lain
Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2013
(10)
-
▼
Oktober
(10)
- SISTEM IMUN HEMATOLOGI: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN D...
- SISTEM NEUROBEHAVIOUR: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN AL...
- SISTEM KARDIOVASKULER II: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN...
- SISTEM SENSORI PERSEPSI: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ...
- SISTEM KOMUNITAS I: DIAGONSA KEPERAWATAN KELUARGA
- SISTEM KARDIOVASKULER I: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ...
- SISTEM PERNAFASAN: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ASMA
- SISTEM PENCERNAAN: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GASTRO...
- SISTEM ENDOKRIN: ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HIPOTORO...
- ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HIRSCHPRUNG
-
▼
Oktober
(10)
Followers
Free Blogger Templates by Leelou Blogs |
Dedicated Servers and Colocation
Sponsored by Colocation America
0 komentar:
Poskan Komentar