MotorBirunya Igfar
Catatan Harian Seorang Anak Jalanan
Sudah Matikah Empati Di Negeri Ini?
Maret 14, 2014 oleh Igfar Pramarizki
Beberapa hari lalu, hati saya ngilu karena membaca sebuah berita di media on-line nasional
dimana seorang penyandang disabilitas terpaksa duduk di lantai kereta
karena kursi yang seharusnya di peruntukkan untuk mereka diduduki oleh
orang yang sehat jasmani.
Dan malam ini, saat saya sedang iseng, ternyata masih banyak kasus serupa terjadi di KRL Commuter Line. Tengok saja foto yang saya temukan di salah satu thread di Kaskus ini. Edan! Bagaimana bisa ada manusia.. ya.. manusia.. bukan binatang tentunya.. yang tega melihat seorang ibu hamil duduk di lantai kereta dan seorang ibu menggendong anaknya berdiri dengan merampas hak mereka untuk duduk di bangku prioritas. Bukankah negara kita negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Bukan negara biadab kan?!
Jujur saja, hal ini semakin menyulut emosi saya. Setiap hari saat berkendara, sudah sering kali saya melihat prilaku pengendara yang berkendara bak binatang tak bernurani. Pernah sekali seorang anak kampung dengan motor kampungannya yang ber-ban kecil nyaris menyerempet ibu-ibu tua yang sedang menyebarang. Padahal saya yakin, dikejauhan dia sudah melihat ibu ini sedang menyebarang. Namun karena haram baginya menurunkan gas, nekat saja bocah keparat ini menaikan gas memotong jalan si ibu dan nyaris menyerempetnya. Ini baru satu contoh saja. Masih banyak contoh manusia tanpa nurani dijalanan republik ini.
Ketika SMA, saya selalu menggunakan PATAS AC 76 Jurusan Ciputat – Senen. Setiap pagi bis itu selalu sesak. Tak jarang orang tua atau ibu hamil naik bus itu dan berdiri. Tapi jika saya melihat mereka, saya selalu akan memberikan mereka tempat duduk. Maaf, bukan karena saya jagoan atau sok pahlawan biar orang bilang saya hebat. Ada dua alasan saya selalu melakukan itu. Pertama, saya membayangkan itu adalah ibu saya. Saya berharap, dimanapun keluarga saya berada, orang akan selalu berlaku baik kepada keluarga saya. Kedua, saya selalu memimpikan republik yang indah, dan damai. Karena saya begitu mencintai republik ini. Maka dari itu, ada satu kalimat yang diberikan senior saya ketika saya masih menjadi anggota Paskibra dan saya cam kan itu hingga saat ini. “Jika kamu mau negara ini lebih baik. Mulailah dari diri kamu sendiri.”
Persetan jika anda teriak bahwa Israel atau Korea Utara itu biadab. Lihat ke diri kita masing-masing. Tidakkah kita sama biadabnya dengan mereka? Kurang biadab apa kita jika ada ibu hamil atau orang cacat anda rampas haknya untuk duduk di bangku prioritas. Ini sama biadabnya dengan tentara Israel yang merampas kebahagian anak anak Palestina! Persetan jika anda menunjuk politikus A atau B adalah koruptor. Persetan jika anda menunjuk FPI adalah bajingan. Karena kita tak lebih baik dari mereka. Kita lebih buruk dari mereka. Bahkan lebih buruk dari anjing sekalipun.
Sempat saya baca juga berita lama tentang kampanye yang mengajak masyarakat untuk memproritaskan tempat duduk bagi lansia, ibu hamil dan penyandang disabilitas. Kasihan, mereka harus mengemis atas tempat duduk yang memang seharusnya menjadi hak mereka. Sebuah salah kaparah besar di negara ini. Namun acungan jempol bagi penggiat kampanye ini. Mereka terus memperjuangkan hak mereka.
Maaf jika ucapan saya melalui tulisan ini kasar. Ini adalah luapan emosi saya yang sudah lama saya pendam. Saya sedih melihat bangsa ini. Melalui tulisan saya yang terbakar emosi malam ini. Saya hanya ingin mengajak anda untuk sedikit berempati. Berbaik hati dengan orang lain. Permurah senyum. Agar negara yang lebih baik bisa terwujud seperti yang kita inginkan. Bukan sekedar koar-koar di media sosial.
Semoga Allah selalu melindungi kita. Aamiin. (*)
Dan malam ini, saat saya sedang iseng, ternyata masih banyak kasus serupa terjadi di KRL Commuter Line. Tengok saja foto yang saya temukan di salah satu thread di Kaskus ini. Edan! Bagaimana bisa ada manusia.. ya.. manusia.. bukan binatang tentunya.. yang tega melihat seorang ibu hamil duduk di lantai kereta dan seorang ibu menggendong anaknya berdiri dengan merampas hak mereka untuk duduk di bangku prioritas. Bukankah negara kita negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Bukan negara biadab kan?!
Jujur saja, hal ini semakin menyulut emosi saya. Setiap hari saat berkendara, sudah sering kali saya melihat prilaku pengendara yang berkendara bak binatang tak bernurani. Pernah sekali seorang anak kampung dengan motor kampungannya yang ber-ban kecil nyaris menyerempet ibu-ibu tua yang sedang menyebarang. Padahal saya yakin, dikejauhan dia sudah melihat ibu ini sedang menyebarang. Namun karena haram baginya menurunkan gas, nekat saja bocah keparat ini menaikan gas memotong jalan si ibu dan nyaris menyerempetnya. Ini baru satu contoh saja. Masih banyak contoh manusia tanpa nurani dijalanan republik ini.
Ketika SMA, saya selalu menggunakan PATAS AC 76 Jurusan Ciputat – Senen. Setiap pagi bis itu selalu sesak. Tak jarang orang tua atau ibu hamil naik bus itu dan berdiri. Tapi jika saya melihat mereka, saya selalu akan memberikan mereka tempat duduk. Maaf, bukan karena saya jagoan atau sok pahlawan biar orang bilang saya hebat. Ada dua alasan saya selalu melakukan itu. Pertama, saya membayangkan itu adalah ibu saya. Saya berharap, dimanapun keluarga saya berada, orang akan selalu berlaku baik kepada keluarga saya. Kedua, saya selalu memimpikan republik yang indah, dan damai. Karena saya begitu mencintai republik ini. Maka dari itu, ada satu kalimat yang diberikan senior saya ketika saya masih menjadi anggota Paskibra dan saya cam kan itu hingga saat ini. “Jika kamu mau negara ini lebih baik. Mulailah dari diri kamu sendiri.”
Persetan jika anda teriak bahwa Israel atau Korea Utara itu biadab. Lihat ke diri kita masing-masing. Tidakkah kita sama biadabnya dengan mereka? Kurang biadab apa kita jika ada ibu hamil atau orang cacat anda rampas haknya untuk duduk di bangku prioritas. Ini sama biadabnya dengan tentara Israel yang merampas kebahagian anak anak Palestina! Persetan jika anda menunjuk politikus A atau B adalah koruptor. Persetan jika anda menunjuk FPI adalah bajingan. Karena kita tak lebih baik dari mereka. Kita lebih buruk dari mereka. Bahkan lebih buruk dari anjing sekalipun.
Sempat saya baca juga berita lama tentang kampanye yang mengajak masyarakat untuk memproritaskan tempat duduk bagi lansia, ibu hamil dan penyandang disabilitas. Kasihan, mereka harus mengemis atas tempat duduk yang memang seharusnya menjadi hak mereka. Sebuah salah kaparah besar di negara ini. Namun acungan jempol bagi penggiat kampanye ini. Mereka terus memperjuangkan hak mereka.
Maaf jika ucapan saya melalui tulisan ini kasar. Ini adalah luapan emosi saya yang sudah lama saya pendam. Saya sedih melihat bangsa ini. Melalui tulisan saya yang terbakar emosi malam ini. Saya hanya ingin mengajak anda untuk sedikit berempati. Berbaik hati dengan orang lain. Permurah senyum. Agar negara yang lebih baik bisa terwujud seperti yang kita inginkan. Bukan sekedar koar-koar di media sosial.
Semoga Allah selalu melindungi kita. Aamiin. (*)
selama ini yg dikejar cuma nilai2 akademis
Bener Banget… yuk bergerak
Padahal gendong anak beratnya ampun.. Pernah saya sampe berdiri 1jam sambil gendong anak nunggu antrian servis hp ya.. Phew..
Mungkin mereka yang duduk di seat khusus ibu hamil diatas memang beneran hamil dan gendong juga, hamil hatinya sehingga bengkak dan tak ada ruang untuk rasa kemanusiaan.
:(
however, saya juga paling jijik kalo liat manusia-manusia gak tahu diri yg pura-pura bego nggak liat orang tua atau ibu hamil dan duduk manis sambil otak-atik gadget.
(Tanda-tanda) Matinya Empati di Negeri Indonesia
Saya ngga peduli itu gambar di Indonesia atau malaysia atau dimanapun.
Yang saya alami adalah memang pahit! sering sekali jika petugas busway tdk ngeh kl ada ibu hamil, tdk ada satupun manusia yg berdiri utk memberi tempat duduk!!! dari arah Central park Taman Anggrek sampai Senayan saya dibiarkan berdiri sambil membawa perut yg sdh demikian berat dan sakit, yg duduk hanya melihat saja tanpa berusaha utk berdiri mempersilahkan duduk.
yg pura2 tidurlah, pura2 dengerin musiklah, pura2 main gadgetlah, pura2 mati mungkin!!! dan rata2 hampir 100% itu para laki2!!!
kl petugas tau ada yg hamil, lgsg info ke penumpang utk kasih seat, 50% lgsg ada yg berdiri, 50% cuek…. dan hebatnya yg berdiri rata2 perempuan!
Dimana hati nurani para laki2???? mereka itu BANCI!!!
jadi miris lihat negara ini..
Saya pernah naik busway dimana kondisi bus penuh sesak. Saya berdiri bergelantungan. Tiba2 ada penumpang yg turun, dan seorang ibu tua yang berdiri disamping saya mempersilakan saya duduk. Merasa terhina dong, masa saya wanita muda segar bugar disuruh duduk oleh ibu2 tua. “Silakan ibu saja yang duduk”, kata saya. “Loh, bukannya mbak sedang hamil?” kata ibu tua itu….
Hadeuuh, saya memang tidak hamil, tapi perut saya memang buncit :(
Tapi itu suatu bukti bahwa di negara kita masih banyak orang2 yang penuh empati, kok.. Terima kasih untuk ibu2 tua yang saya tidak tau namanya. Ibu sangat perhatian dan penuh kasih sayang. Maafkeun, saya tidak bisa menerima kursinya
#yuuk, mari kita berolahraga
negeri ini memang perlahan lahan menuju ke arah kematian.
adalah tugas kita yg masih peka terus berjuang menyadarkan mereka yg hampir mati hari nurani nya sehingga mereka sadar kembali.
berjuang terus sampai titik darah penghabisan.
dlm hati berdoa smg anak yg kukandung punya empati yg tinggi.
Tp mas, kok foto ke-2 dan ke-3 nya ngambil dalam kereta yg bukan commuter line ya ??
Menurut saya jd ga fair aja dan ga menggambarkan keaadaan yg sebenernya…
- Gambar ke-2 di dalam KTM Komuter: Lantai biru & kursi biru tua
- Gambar ke-3 di dalam LRT Sri Petaling Line
Foto2 dari kaskus pun sama, dan juga foto terakhir yg ada mobil Lamborghini itu pelat Malaysia.
Saya juga berang melihat yg beginian.. Siapakah yg seharusnya jadi “polisi” untuk “menghukum” yg sdh melanggar hak orang lain ? Jangan berharap nurani deh, harus ada efek jera utk yg spt ini..
artinya orang tersebut tidak bisa mencerna inti sari permasalahan, MUNGKIN mereka golongan yg tidak beretika atau berempati terhadap sesama.
itu gambar memang hanya ilustrasi dari penulis yg diambil dari google atau manapun, YG INTINYA mengajak pengguna angkutan umum masal mengerti agar masyarakat pengguna angkutan umum memprioritaskan kursi tersebut bagi yg orang2 kategori khusus sesuai gambar prioritas.
jadi, gambar tersebut adalah CONTOH ketidak pedulian manusia terhadap manusia yg lebih BERHAK.
memang jaman sekarang orang lebih egois dan tidak peduli dgn lingungan maupun sesama manusia.
negara maju seperti jepang meskipun mereka sangat individualis, tapi lebih baik pola pikir orang2nya dlm hal priority seat dan menjaga kebersihan. saya 3 thn sudah membuktikannya di jepang.
silahkan, kembalikan ke hati nurani masing2