<a
href='http://ads.jaringnews.com/ck.php?n=aaa4939e&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'><img
src='http://ads.jaringnews.com/avw.php?zoneid=4&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=aaa4939e'
border='0' alt='' /></a>
Kamis, 27 Maret 2014 12:16 WIB
Majalah Time Pertanyakan Kapasitas Jokowi Memimpin Negara
Helena Tan
Jokowi dikerubuti wartawan di Balai Kota DKI Jakarta (Jaringnews/Eben Ezer Siadari)
JAKARTA,Jaringnews.com - Majalah Time menurunkan ulasan yang menarik menyoroti dua pemimpin populer di dua negara yang dalam waktu dekat melaksanakan Pemilu. Dua pemimpin itu adalah Joko Widodo dari Indonesia dan Narendra Modi dari India.
Baik Jokowi maupun Modi sama-sama berasal dari partai oposisi di negara masing-masing dan sama-sama memimpin dalam hal elektabilitas di berbagai survei dan diharapkan dapat membawa reformasi.
Namun berbeda dengan optimisme yang berembus di kalangan investor asing yang ditunjukkan oleh meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan menguatnya nilai tukar rupiah, Time yang menurunkan tulisan berjudul New Leaders Aren’t Going to Solve India’s and Indonesia’s Problems, jelas-jelas memperlihatkan pandangan skeptisnya, seandainya pun para pemimpin baru ini terpilih.
"Kedua negara Asia itu (Indonesia dan India) sama-sama membutuhkan reformasi yang sangat besar dan kehadiran pemimpin baru bisa memberi dorongan yang lebih cepat. Namun seandainyapun Jokowi dan Modi memenangi pemilu di negara masing-masing, tidak ada jaminan terciptanya kemajuan. Keduanya akan terjerat dalam konflik politik yang bisa menggagalkan upaya mencapai percepatan perubahan," tulis Michael Schuman, penulis artikel untuk majalah Time itu.
Schuman menambahkan setelah reformasi besar-besaran dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di awal masa tugasnya, upaya itu kemudian terperangkap dalam konflik partai koalisi. Dan, kini, menurut Time, Indonesia memerlukan kepastian hukum dalam pembangunan infrastruktur dan menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Time mengatakan Jokowi memang dekat dengan rakyat dan rajin melakukan blusukan. Namun, mengelola sebuah kota (walaupun sebesar Jakarta), berbeda jauh dengan mengelola negara.
Majalah Time menyiratkan kekhawatiran akan kemampuan Jokowi dalam mengelola hubungan dengan parlemen kelak apabila ia terpilih. Selain itu, Jokowi juga sejauh ini dianggap tidak banyak berbicara tentang kebijakan-kebijakan yang bersifat nasional yang akan diambilnya apabila ia terpilih.
"Jokowi hanya sedikit membicarakan hal itu, sehingga kita tidak tahu banyak tentang platform kebijakannya."
Kesimpulannya, apa pun rencana Jokowi, menurut Time, tidak menjamin dia tidak terjerat ke dalam persoalan politik yang sama dengan pendahulunya.
(Hal / Ben)
- Terpopuler
- Terkomentari
Terkini
-
16:58Politik & Peristiwa
-
16:05Politik & Peristiwa
-
15:22Politik & Peristiwa
-
15:11Politik & Peristiwa
-
14:25Politik & Peristiwa
-
13:56Politik & Peristiwa
-
13:41Politik & Peristiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar