( artikel ini hanyalah investigasi belaka, isi artikel tidak mewakili mazhab syi’ah)
.
Nike wafat di usia 19 tahun, bagaimana kondisi jenazah Nike ???
.
Saat
mendengar suara benturan,saya lari mendekati tempat kejadian.Saat itu
saya melihat orang orang membopong seorang wanita dari dalam mobil yang
penyok sebelah kanan.Lalu saya mendekati mobil,dan di dalam ada wanita
lain yang sudah tidak bergerak.Tangannya terangkat ke atas.Darah
mengalir dari telinga dan bibirnya.Dan ketika diangkat,jok kursi yang
didudukinya tergenang darah.Semula saya tidak tahu siapa dia.Baru ketika
polisi datang dan memeriksa tanda pengenal korban,saya tahu kalau itu
Nike Ardilla,” cerita Yadi karyawan SPBU yang berjarak sekitar 50 meter
dari tempat kejadian
.
Alan bertemu dengan ayahnya
dan kakaknya. Ia dan papi-nya lalu menuju RS Hasan Sadikin. Sampai di
kamar mayat, mereka terkejut dengan banyak nya orang yang mengerubungi
kamar mayat. Nining yang semula pingsan, lalu tersadar ketika berada di
rumah sakit.
.
“Di hadapan saya Nike terbaring dengan kepala penuh luka dan dada memar,” kenang Nining lirih.
SURAT YANG DiTULiS NikE SEBELUM WAFAT :
“Ya
Allah, Nike mau minta tolong mudah-mudahan Nike sukses dalam karier dan
kehidupan Nike.Nike tahu,Nike banyak dosa.Semoga Allah maafin Nike.Nike
sekarang udah punya cowok baru.Mudah-mudahan Nike ada di dekat Allah
dan Allah ada di dekat Nike dan keluarga Nike.Amien. Kalau ada orang
yang mau jahat pada Nike,tolong dong lindungin Nike.Nike takut banget.
Sumpah,Nike sekarang sedang tidak punya uang.Berilah Nike pekerjaan dan
rezeki yang banyak yach yach? Gimana si doi lagi marah ama gue ya
nggak?…………”
.
Itulah
sebagian catatan curahan hati Nike Ardilla yang ia tuliskan diatas
selembar kertas. Isinya rata-rata berupa pengaduan dari berbagai masalah
yang dihadapinya.Dari soal kehilangan cincin,sampai soal cinta.
.
Cerita
Nining sang ibu, tak ada firasat buruk sebelum anaknya meninggal. Cuma
sehari sebelum meninggal, anaknya itu sempat meminta maaf padanya ketika
hendak bepergian. Neng (panggilan akrab Nike) sempat meminta maaf pada
saya. Dia minta maaf karena selama ini bohong sama saya. Misalnya,
bilang mau syuting, padahal main. Bilang mau pemotretan, padahal
jalan-jalan. Sang ibu waktu itu sempat menimpali. Bagaimana mau masuk
surga, kalau Neng banyak dosa sama mamih? Kala itu dia sempat pula
bilang tak akan keluar malam lagi. Dia bilang, ini acara keluar malamnya
yang terakhir, gumam Nining
.
Dari sejumlah info yang kami kumpulkan, kami tarik kesimpulan bahwa menjelang kematiannya :
- Menjelang kematiannya, Nike Ardilla berada dalam keadaan ketakutan karena ada orang yang mau berbuat jahat padanya
- Nike
Ardilla menyadari dirinya semasa hidup banyak dosa, walaupun demikian
Nike berharap bisa dekat dengan Allah sehingga Allah mau memberi
perlindungan padanya dan memaafkan dosa dosanya
Misteri Hard Top Merah
Yang
mencurigakan dibalik kematian Nike Ardilla yakni munculnya legenda Hard
Top merah yang tiba-tiba memepet mobil Nike.Anehnya versi resmi yang
dilansir polisi,tak ada cerita Hard Top.Yang ada mobil Taft yang melaju
dari depan yang menyebabkan mobil Genio yang dikemudikan Nike
terpelanting lalu menabrak tembok.
Bagaimana
dengan teka-teki Hard Top yang menurut sejumlas saksi mata tampak
dikemudikan lelaki berambut cepak? Hingga kini misteri Hard Top merah
itu masih menjadi teka-teki. Sejauh mana kemungkinan Enno Sigit berada
dibalik kematian Nike Ardilla? Atau apakah benar saat meninggal Nike itu
dalam keadaan mabuk? A Hon produser Nike dari Music Plus membantah
keras.
“Nggak,nggak Nike tak pernah mabuk”, kata A Hon.
Sampai di sini seperti biasa–,bila menyangkut megaskandal keluarga Cendana, tragedy ini pun seperti puisi.Indah tak ada pelaku.
Seperti
cerita cerita yang beredar,anak ini tak mampu mengendalikan mobilnya
ketika berpapasan dengan mobil taft berwarna merah yang sedang melaju
kencang.Disinilah peran orangnya Mr.X : Membuat Nike kaget dan menjebak
mobil pada posisi yang sulit.Sampai sekarang,tak pernah ketahuan siapa
yang mengemudikan kendaraan itu.Beda halnya dengan pengemudi yang hendak
disalip oleh Nike.Ia malah sudah memberikan kesaksian kepada wartawan.
“Kami
pernah cek ke bar yang dikunjungi Nike. Dari bill diketahui Nike tak
pernah memesan minuman keras. Ia malah memesan es jeruk atau susu,” kata
Alan lagi.
Cerita
Nining, tak ada firasat buruk sebelum anaknya meninggal. Cuma sehari
sebelum meninggal, anaknya itu sempat meminta maaf padanya ketika hendak
bepergian. “Neng (panggilan akrab Nike) sempat meminta maaf pada saya.
Dia minta maaf karena selama ini bohong sama saya. Misalnya, bilang mau
syuting, padahal main. Bilang mau pemotretan, padahal jalan-jalan. Saya
waktu itu sempat menimpali. Bagimana mau masuk surga, kalau Neng banyak
dosa sama mamih? Kala itu dia sempat pula bilang tak akan keluar malam
lagi. Dia bilang, ini acara keluar malamnya yang terakhir,” guman
Nining.
nike kecil imut
Nike
Ardilla lahir di Bandung, Jawa Barat pada 27 Desember 1975. Namun Nike
yang saat itu karirnya tengah berada di puncak kesuksesan, membuat
penggemarnya terkejut dengan meninggalnya Nike, dalam kecelakaan mobil
yang mengenaskan pada 19 Maret 1995 di Bandung
.
Sofiatun
mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi
menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike.Menurut Atun
yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike
mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil
Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan
sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil
Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan
membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan
langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha
Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya yang
terakhir
Menurut
Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang
Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman.
Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang
berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya
yang terakhir.
Yg pasti,
almarhumah jelas tidak mabuk karena kalau kita menyetir nonstop dari
Jakarta menuju Bandung lewat Bogor – Puncak – Cianjur (belum ada jln Tol
Cipularang) dan lelah karena pulang kerja, ditambah di Bandung harus
menemui teman2, maka kelelahan akan menimpa siapa saja meski seorg
laki2, apalagi seorg perempuan. Semoga amal ibadah almarhumah Nike
Ardilla diterima ALLAH SWT dan segala kesalahannya diampuni ALLAH SWT,
amien.
Tiga
hari terakhir sebelum Keke mengalami kecelakaan,memang hari yang
melelahkan bagi Keke.Dia tengah menjalani syuting dua sinetron
sekaligus, Trauma Marissa dan Warisan II .Hari Kamis dan Jumat,ia
mengikuti syuting Trauma Marissa di Lenteng Agung dan Pasar
Minggu,Jakarta.Jumat pukul satu dini hari,setelah syuting selesai,Keke
langsung menuju kontrakannya di Jl.RS.Fatmawati,Jakarta Selatan.Pagi itu
ia masih menerima kawan kawannya,Deddy Dhukun dan Melly Goeslow.Mereka
ngobrol hingga pukul lima pagi
.
Setelah
itu,Keke pergi ke Bogor,untuk syuting Warisan II .Seusai syuting,kira
kira pukul 23.00,Keke langsung balik ke Bandung.Tidak lama di rumah,ia
pamit untuk pergi menyaksikan show temannya di diskotik Studio
East,Bandung.Pukul 03.00 dinihari,Keke sudah terlihat di POLO
Dischotique & Pub ,di lantai 15 BRI Tower,Jl.Asia Afrika,BAndung.”
Malam itu jam satu dan jam tiga dinihari,teteh Keke masih sempat
menelepon kami.Kebetulan yang nerima Teh Mona,saya tidak tahu apa yang
mereka bicarakan,” kenang Fitri,sahabat kental Keke
.
Sebelum
melanjutkan jadwal syuting di Bogor keesokan harinya,Keke sempat
menjemput Atun,ke rumah untuk ambil pakaian.Dalam perjalanan pulang
itulah,peristiwa nahas itu terjadi dan merenggut si Bintang
Kehidupan.Jenasah Keke dimandikan di rumah orangtuanya,Jl.Parakan Saat
1/37,Bandung.Dan kemudian pukul 13.30 WIB,dibawa ke Imbanagara Ciamis
untuk dimakamkan di pemakaman keluarga.
Minggu
19 Maret 1995,Bandung berduka.,Nike Ratnadilla meninggal dunia dalam
usia yang masih sangat muda,19 tahun.Mojang priangan yang sampai akhir
hidupnya berprofesi sebagai penyanyi,bintang iklan,pemain sinetron,dan
model itu,meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan Riau (dulu
RE.Martadinata ),Bandung.Mobil Honda Civic Genio biru metalik dengan
nomor polisi D 27 AK yang dikendarainya sendiri,menabrak pagar gerbang
kantor Nata Usaha Abadi.Peristiwa tragis ini mengakhiri hidup penyanyi
yang album albumnya selalu meledak di pasaran itu
.
Diantara
jerit tangis dan rasa kehilangan kedua orangtuanya,kakak
kakaknya,kerabat dan para sahabat.Banyak yang tak percaya ketika
mendengar kabar duka ini.Kenapa Nike pergi secepat itu? Kenapa harus
dengan cara seperti itu Nike pergi?Innalilahi Wainailaihi
Rojiun,sesungguhnya kita dari Allah dan kembali padaNya.Tuhan sudah
memangil Nike Ardilla untuk kembali padaNya.Hanya doa yang bisa kita
persembahkan,agar Nike mendapat tempat yang layak di sisiNya,dan
keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
.
“…Neng
sudah pergi…..” Hanya itu kalimat yang bisa keluar dari mulut
ibunya,pada setiap tamu yang datang mengucapkan ucapan
belasungkawa.Kalimat memilukan yang mengalir dari bibir sang ibu
ini,rasanya tak cukup untuk menjelaskan kesedihan yang dia rasakan.Air
mata kemudian yang banyak berbicara.Mengungkapkan rasa kehilangan akan
kepergian mendadak si putri bungsu
.
Bukan hanya
ayah dan ibunya,kakak kakaknya,keluarganya yang merasakan kehilangan dan
kesedihan mendalam.Hampir semua yang datang ke rumah duka tak bisa
menahan tangis.Semua terjadi begitu cepat.Gadis manis yang semasa
kecilnya bercita cita ingin menjadi pramugari,agar bisa terbang
mengelilingi dunia,kini sudah terbang….jauh….sangat jauh….”
Ny.Nining Teteskan Air Mata
Semasa
hidup,Nike punya obsesi yang terpuji : Memiliki Sekolah Luar Biasa
untuk menampung anak anak cacat mental yang tak mampu.” Ceritanya suatu
hari Nike jalan jalan sama papi,terus melihat anak anak cacat mental
yang hidup mengelandang.Secara spontan Nike bilang sama papi,bagaimana
kalau kita menditikan SLB,untuk menampung mereka yang hidupnya kurang
beruntung itu,” kata Nike Ardilla,dalam wawancara bersama Bintang
Indonesia beberapa waktu lalu.Setelah dana yang dimiliki dirasa cukup
,Nike pun mewujudkan impian terpujinya itu
.
”
Kebetulan paman Nike ada yang bergerak dalam pendidikan Luar Biasa,jadi
semuanya bisa lancar.Saya bahagia sekali waktu itu.Bagaimana pun
juga,anak anak itu berhak mendapatkan pendidikan.Bahagia sekali rasanya
saya bisa berbuat sesuatu bagi mereka,” kata Nike,tentang SLB nya yang
ketika itu menampung lebih dari 40 anak cacat mental.” Makanya,beli donk
kaset Nike,selain untuk mengetahui perkembangan music di tanah
air,siapa tahu bisa membantu SLB Nike,” tambahnya
Selain
menuntaskan kasus kecelakaan yang dialami almarhumah Nike Ardilla,pihak
kepolisian dan kejaksaan sebenarnya masih menangani perkara tuduhan
penganiayaan yang dilontarkan kepada sang bintang itu dikala ia masih
hidup. Namun berhubung Nike Ardilla telah tiada,maka secara hukum segala
tuntutan yang bersifat pidanya kepada dirinya,gugur atau batal dengan
sendirinya.Kapolresta Bandung Tengah Let.Kol.Pol. Ade Rahardja maupun
Kajari Bandung,menegaskan penyidikan kasus Nike Ardilla tidak akan
diteruskan ke meja hijau dan dianggap selesai. �Berhubung Nike telah
meninggal dunia,maka dengan sendirinya tuntutan hukum yang akan
dijatuhkan kepada artis ini di pengadilan otomatis gugur dengan
sendirinya,� kata sebuah sumber di kejaksaan Negeri Bandung
.
Nike
terdaftar sebagai tersangka sehubungan dengan kasus penganiayaan dan
obat-obat terlarang.Perkaranya kini sudah masuk PK-1. Waktu itu
penyidikan perkara itu oleh polisi dimulai tanggal 24 Desember
1994,namun pada tanggal 6 Januari 1995 berkas perkara yang sudah
diserahkan kepada kejaksaan itu dikembalikan lagi kepada pihak
kepolisian,karena masih ada kekurangan-kekurangan dan hingga sekarang
belum diserahkan lagi kepada Kejaksaan Negeri Bandung
.
Demikian
hingga saat ini nama baik Nike masih tetap bersih dan dianggap tidak
bersalah,ujar Himawan Keswara.SH.(Kassie Tindak Pidana Umum).
.
Belakangan
Denny Sabri mengaku sudah jarang bertemu Nike.Terakhir bertemu,” Ya
waktu lebaran di rumahnya.Saat Denny Sabri datang,Nike masih tidur
karena kecapekan baru datang dari nonton konser di Bangkok.Begitu
dibangunkan,Nike minta maaf sembari mencium tangan.Itulah yang Denny
Sabri herankan.Sebelum-sebelumnya,dia nggak pernah sampai cium tangan
segala.”
Pada kesempatan itu pula,kata Denny,” Nike bilang,I have a very big problem.
Kaget juga Denny Sabri ,masalah apa nih?
Karena
dia masih capek, Denny Sabri cuma berjanji akan kembali untuk
membicarakannya.” Sayang,Denny tak sempat melaksanakannya,karena itulah
pertemuan terakhir mereka.Beberapa saat setelah Nike tiada,Denny pun
teringat obrolannya dengan Nike dan Deddy Dores beberapa waktu silam.”
Mereka berdua pernah cerita sama saya,ada peramal yang mengatakan umur
Nike nggak bakal panjang.Tapi Denny Sabri bilang,jangan mempercayai
omongan tukang ramal itu,” tuturnya.
Meski
begitu,” Nike sempat terpengaruh.Pernah,sewaktu di Jakarta Denny
Sabri nasihati dia agar jangan sampai terpengaruh. Denny
Sabri bilang,’Ke,jaga citra diri kamu donk’.
Eh dia menjawab,’Biarin,Nike kan sudah diramal umurnya pendek.
‘Denny Sabri sampai bilang ‘Kamu gila kalau percaya omongan itu.”
Oh Tuhan
Setulus hatiku meminta
Untuk adikku tercinta
Tuhan,kasihilah dia
Ampunilah dia
Selamat jalan adikku
Sinar kasih Tuhan menyertaimuSetelah aku mendengar beritamu
Rasanya hatiku tak percaya
Engkau telah pergi meninggalkan dunia dan kita semua
Hanya doa yang dapat aku panjatkan
Untuk adikku tercinta
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih menerima di sisi-Nya
Makam Nike Ardilla : Lokasi Jl. Imbanegara Ciamis Jawa Barat
Musium Nike Ardilla : Lokasi Komplek Perumahan Arya Graha . Jl. Sukarno Hatta Bandung
Nike
pernah akrab dengan beberapa teman pria.mulanya dengan Deny
Wardana,kerabat dekat Achmad Albar.Mereka berkenalan saat Nike mendapat
hadiah Tour ke Amrik dari BASF.Achmad Albar sengaja memperkenalkan Deny
yang kala itu kuliah di Amrik pada Nike.Niat Achmad Albar baik,ia ingin
Keke punya teman selama di sana.Ternyata persahabatan mereka berkembang
menjadi benih cinta,sayangnya percintaan mereka kandas
.
Nike
lalu berjalan sendiri.Di tengah perjalanan itu,ia bertemu Andra,putra
gubernur Kalimantan Timur.Tak lama berselang,hubungan mereka berkembang
menjadi serius,hinga tersiar kabar bahwa Nike dan Andra
bertunangan.Namun lagi-lagi Nike merasa kurang cocok dengan pengusaha
muda ini
.
Cinta
Nike lalu beralih ke bintang sinetron yang juga Foto model Ari
Sihasale.Bahkan kabarnya,di malam menjelang kejadian nahas itu,Nike
pergi dengan Ari.Sampai saat ini,hubungan Nike dan Ari masih
misterius,karena Ari selalu bungkam apabila ditanya tentang hubungannya
dengan Nike
.
Lalu,siapakah arjuna yang sebenarnya diimpikan Nike?
Menurut
Alan Yudhi-kakaknya Nike-,Nike sempat bilang,bahwa dia sangat mengagumi
sosok Ryan Hidayat.Karena menurut Nike,Ryan adalah sangat lelaki dan
cuek,dan itu adalah type idamannya.Tapi sayang,kala itu Ryan sudah
memiliki kekasih.Hingga Akhirnya,Nike memilih memendam perasaannya.Di
sisi lain,sebenarnya Ryan Hidayat pun mengagumi Nike…
Mungkinkah
masih akan ada nama dari blantika musik Indonesia yang akan mampu
menciptakan fenomena yang pernah diciptakan Nike? Hanya waktu yang akan
mampu membuktikannya. Melihat dominasi penyanyi perempuan ditanah air
yang baik musik dan penampilan yang hampir seragam, seperti akan sulit
untuk kembali menyaksikan fenomena serupa.
Dari sisi genre musik, Nike cenderung mengusung musik Pop Rockbertempo slow karya yang sangat khas dari Deddy Dores dengan lirik-lirik mengharu biru.
Nike
cenderung bergaya perempuan manis yang feminim yang ekspresif, Nike
terpaksa harus meninggalkan hingar bingar musik Indonesia pada saat
mereka masih berada dipuncak popularitas mereka. Pada usia yang masih
sangat muda yaitu sembilan belas tahun, Nike meninggal dunia pada sebuah
kecelakaan jalan raya di Bandung.
Nike
Ardilla meski telah tiada selama lebih dari sepuluh tahun, tetapi
namanya masih tetap berkibar di dunia hiburan tanah air. Peringatan
tanggal kematiannya dan hari Ulang Tahunnya masih tetap mendapat liputan
esklusif dari banyak media. Album-albumnya yang kemudian diproduksi
ulang masih tetap mampu terjual dengan angka yang fantastis. Kematian
tidak membuat popularitas Nike pudar, tetapi tetap bersinar dan mungkin
akan abadi.
pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu :
Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi
menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada
kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi
kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa
kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa
waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada
sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis
ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi
para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia
berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut
Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, ditengah perjalanan pulang
Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman.
Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang
berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata dan Nikepun tewas seketika.
Masalahnya mobil siapa yang mengagetkan Nike ??
Nike Ardilla Interview TV3 Malaysia
|
|
|
Adalah seorang
George Quinn,
Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas National Australia. Quinn
melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Jawa yang melakukan
ziarah. Dan penghormatan biasanya dilakukan masyarakat Jawa kepada para
orang suci muslim seperti Wali Songo. Dan melihat penghormatan dan
banyak bukti-bukti, hanya Nike Ardilla tokoh yang lahir di kebudayaan
pop yang memiliki atau mempunyai penghormatan setara dengan para Wali
Songo tersebut yang lahir di kebudayaan Gamelan. Setiap tahun bahkan
sampai 15 tahun wafatnya Nike Ardilla.
Ribuan
bahkan jutaan orang telah melakukan ziarah baik itu sehari-hari atau
setiap tanggal kematiannya dan tanggal kelahirannya Nike Ardilla. Maka
dengan hal tersebut dapatlah di sebutkan kalau hanya Nike Ardilla yang
menjadi bukti kegemilangan budaya pop. Dimana semenjak awal kariernya
gambar Nike menghiasi ruang publik, baik itu kafe, bus, tv, sekolah,
dll. Bahkan setelah kematiannya pun nama Nike Ardilla masih mengisi
ruang-ruang publik buktinya, tempat-tempat suci didirikan seolah-olah
mentasbihkan kalau Nike Ardilla adalah pahlawan dan tokoh baru di zaman
ini, Nike Ardilla resto and Gallery dibangun untuk mengenang tokoh
paling bersinar abad ini di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
Bagaikan musium, makamnya selalu ramai dikunjungi semua kalangan. Tidak
salah lah kalau George Quinn mentasbihkan Nike Ardilla setara dengan
Para wali. 15 tahun kematiannya masih mampu mengisi ruang-ruang publik
hingga saat ini
Pengaruh
Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah
Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir
“In Dead She Soared” atau “Dalam Kematian Dia Bersinar”. Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam
Nike Ardilla Fansclub melakukan
ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke
makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film
Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan
tempat berpulangnya Nike. Sebuah
museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta,
Bandung.
Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang
dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu,
hampir semua
album rekaman
lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi
penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil
mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya
bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah
berkiprah puluhan tahun di dunianya.
Malam minggu di Bandung .
Nike
pukul 23.00 pamit pada mereka berdua. Sang ayah yang sudah biasa
melihat Nike keluar malam, tak pernah keberatan lagi. “Ya biasa, anak
muda” ujarnya lirih. Hanya sejak beberapa bulan lalu, Nike sering
meminta maaf atas segala kesalahannya. “Nike minta maaf, karena saya ada
salah” ucap Nike, seperti ditirukan ayahnya. Kedua orang tuanya pun
bingung., karena tidak merasa putri bungsunya itu berbuat salah pada
mereka.
Petugas dari
Polres Bandung Tengah, sertu sudarta, yang menangani kecelakaan nike
ardila, mengatakan tidak menemukan obat terlarang atau minuman keras di
mobil yang dikendarai Nike.
Polisi
tanggap terhadap berbagai suara di masyarakat tentang kecelakaan
tersebut. Kapolwitabes Bandung, Kolonel Pol. Drs. Didi Widayadi
mengatakan agar orang tidak menduga macam-macam atas kematian penyanyi
Nike Ardila. Berdasar penyelidikan polisi, kematian artis tersebut
disebabkan kecelakaan tunggal artinya, kematian Nike karena kecelakaan
diri sendiri yang menyebabkan kematian orang itu.
“Sederhananya,
Nike menabrak kemudian meninggal,” kata Didi Widayadi, kepada wartawan
di sela-sela acara peringatan hari ulang tahun sekolah Staf dan Pimpinan
(Sespim) Polri di Lembang Bandung, Senin (20/3).
“Dalam tas Nike hanya ditemukan sejumlah kosmetik dan pembalut wanita,” ujar Sertu Sudarta.
Selasa
21 Maret lalu, sebenarnya Nike shooting video klip versi lain lagu
Sandiwara Cinta dengan Broadcast Design Indonesia. Album terbarunya itu
yang masih dibawah garapan si tangan dingin Deddy Dores baru beredar.
Malah Rabu besoknya, ia (Nike) semula akan menuju Malaysia untuk
menerima penghargaan untuk albumnya yang laris disana.
Mampir
sebentar mengantar Ari & Eddy ke penginapan mereka di Hotel
Jayakarta. Nike dan Atun lalu ke rumah makan Kintamani di Jl. Lombok dan
pulang menjelang pagi. Karena letak rumah makan Kintamani dengan tempat
kejadian tak jauh, jelas bahwa Nike sudah tancap gas sejak berangkat.
Menyusuri
JL. Riau (kini Jl. RE. Martadinata) berkecepatan sekitar 100 km/jam
dipagi hari sekitar pukul 06.00, mobil biru metalik Nike bernomor polisi
D – 27 – AK oleng, lalu menabrak pagar dan bak sampah sebuah rumah.
Nike yang tak memakai sabuk pengaman, pecah seketika kepalanya dengan
kedua tangannya ke atas seolah ingin menutup wajahnya dari pecahan kaca.
Dengan darah terus bercucuran dari kepala dan telinganya. Nike tewas
saat itu juga!
Di tas Nike
yang malam itu memakai t-shirt merah, celana jins biru dan sepatu kets
merah, ditemukan agenda pribadi, hp, kosmetik dan topi.
Hari kematian…
Setelah
divisum luar di RS. Hasan Sadikin dan disemayamkan di rumah duka Jl.
Parakan Saat No.37 Minggu siang lalu (19/03) Nike dikebumikan di Desa
Imbanegara, Kabupaten Ciamis, 180 km timur Bandung.
Kusnadi
Ayah Nike Ardilla saat itu berusah melayani setiap tamunya yang hendak
memberikan belasungkawa atas meninggalnya nike. Kata Kusnadi, rencananya
Nike Ardilla akan masuk pondok pesantren di Tasikmalaya, tanggal 20
maret 1995. Namun sebelum niat itu terlaksana, Nike sudah dipanggil
Tuhan.
Ada
desas-desus yang meyakini kematian tak wajarnya merupakan buah dari
pembunuhan yang direkayasa. Konon, sebelum mobil berpelat D 27 AK
menabrak pagar beton bak sampah, ada sebuah mobil yang berjalan sangat
pelan di depannya. Ketika hendak menyalip, mendadak muncul mobil Taft
dari arah berlawanan. Kasus ini akhirnya kembali dikait-kaitkan dengan
pembunuhan terrencana yang melibatkan tokoh-tokoh penting di
belakangnya. Kisah sabotase juga dicuatkan oleh kondisi ban mobil Nike
yang lebih kecil dari ukuran standar. Hal ini diduga telah di-setting
oleh pihak tertentu.
Waktu
meninggalnya pun simpang siur. Ada yang menganggap, Nike mengalami
kecelakaan pukul 3 dini hari. Namun ada pula yang menyebutkan Nike
mengalami tabrakan menjelang pukul 6 pagi. Beberapa saksi mata
menyebutkan, Nike meninggal di tempat kejadian perkara. Namun, banyak
pula yang mengklaim kematian itu terjadi setelah Nike yang mengalami
luka di kepala dan dada berhasil mendapat pertolongan di rumah sakit.
Kesimpangsiuran
kematian Nike membuat kontroversi semakin runcing. Media-media
menurunkan beritanya sebagai headline. Asia Week sampai menyebutnya ‘In
Dead She Soared’. Beberapa tabloid mencapai tiras tertinggi setelah
mengulas tragisnya sang bintang yang mati muda.
Gilanya, mobil yang
ditumpangi saat kecelakaan pun dilelang dan ditebus seorang penggemar
dengan angka 100 juta. Sebuah nominal yang amat tinggi pada zamannya.
Dan, yang membuat nama Nike benar-benar layak dianggap sebagai bintang,
lahirlah Nika Ardila fans club yang setia menziarahi makamnya tepat saat
ulang tahun dan hari kematian. Bahkan, 19 Maret 2010 lalu, pada
peringatan 16 tahun kematian penyanyi Mama Aku Ingin Pulang ini,
penggemar yang datang dari luar negeri pun masih rela mendoakan dan
menyambangi rumah abadinya.
Ya,
meski mati muda, Nike masih berjaya. Sepanjang kariernya yang singkat,
ia telah membukuka total menjualan album lebih dari 25 juta keping.
Video klip Sandiwara Cinta merupakan videoklip terakhir yang
dibintanginya. Oleh Rizal Mantovani, sang sutradara, klip yang digarap
10 hari sebelum kematiannya, dijadikan video dukumenter.
Yang
menarik..Nike selalu mengadu kepada Tuhan. Dari situ bisa diketahui, si
Neng sebetulnya ingin selalu berada dekat dengan Tuhan.Ini sejalan
dengan ucapan Ny.Nining,ibunda Nike, “ Si Neng itu taat sembahyang”
Ketika
di wawancarai di bilik penginapannya di Malaysia di penghujung 1994,
Nike ardilla belum puas atas semua kesuksesannya. Dia berhasrat
mendirikan sebuah sekolah agama (pesantren Nur Ardilla) selain juga
mengikuti les Bahasa Inggris dan Jepang. Pada ketika itu Nike baru 3
bulan mengikuti kursus Publick Relation, yg diharap dpt menjadi aset
mewujudkan kedekatannya dgn penggemar. Dia juga berandai-andai ingin
menjadi menteri meski ia tergolong artis mewah. “Saya ingin menjadi
menteri yg ada kaitannya dgn masyarakat. Tidak salahkan artis punya
cita-cita begitu kerana ia katakan terbanglah jika kita tidak sampai ke
bulan paling tidak kita akan terjatuh diantara bintang-bintang,
pertahankan ” katanya.
Dlm
kesibukannya sbg artis sebisa mungkin dia mahu menjaga sholat lima
waktu. Ketika promosi peluncuran album Duri terlindung, seharusnya
bermula jam 3 petang tapi dilewatkan ke jam 3.30 kerana Nike mau Sholat
Djuhur dulu. Ini disebabkan pesawat yg ditumpangi Nike dari Singapura
terlambat tiba. Suatu ketika setelah selesai memberikan sepatah kata,
Nike bertanya pada penulis dimana letaknya Surau. Ketakwaannya itu jelas
kerana sehelai sejadah yg senantiasa dibawanya.
Hidup
dan mati seseorang pada kuasa Allah, semua yang hidup pasti akan
kembali kpd sang penciptanya,di balik kejadian dan di balik musibah itu
ada hikmah yang mendalam,mungkin saja Alloh itu sayang kepada Almh Nike
dan pada saat kejadiaan yang yang merengut nyawanya itu sudah takdir
dari Allah, Almh Nike sedang mencari rizki untuk keluarganya walaupun
melalui jalan YANG HARAM yaitu menjadi artis mendedah aurat, namun Tuhan
bekendak lain di tahun 1995 Almh harus pergi untuk selamnya, mestinya
kita mendoakan beliau dengan ikhlas dan memaafkan segala
kesalahannya,justru fitnah itu sangat kejam dari pada pembunuhan
Majalah
Forum Keadilan pernah mewawancarai Nike beberapa bulan sebelum
peristiwa tragis itu terjadi. Nike ditemui disela-sela syuting sinetron
Trauma Marisa di Bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur.
Waktu itu wajah Nike nampak pucat dan suaranya serak. Katanya ia sedang flu dan sariawan.
Sri Raharti dari majalah Forum dalam awal pertanyaannya adalah sekitar hobby Keke ke diskotik.
Nike
menjawab bahwa orang-orang yang mengatakannya itu adalah sirik saja.
“Mentang-mentang Keke artis, terus Keke gak boleh main ke disko? Gue kan
masih muda,” kilahnya
.
Nike
menolak tuduhan kalau ia pergi ke disko hampir tiap malam. Paling kalau
lagi suntuk, stress sehabis syuting, ia main ke diskotik. “Buat
ngilangin stress dan ketemu teman. Pokoknya cari suasana lain, Gue nggak
munafik,” kata Nike.
Keke
menjelaskan tentang suaranya nggak bagus lagi,gara-gara banyak merokok
dan suka teler. Waktu ia manggung di Surabaya, dimana ia lagi batuk,
jadi suaranya serak
.
Tadinya
ia mau menunda konser itu, tapi sudah kepalang dijual karcisnya, jadi
terpaksa keke nyanyi. Memang suaranya nggak bagus, tapi bukan karena
teler. “Enak saja orang bicara. Kalau Nike suka merokok, lantas dianggap
melanggar hukum. Artis lain juga suka minum, merokok, kok nggak
diomongin?”tangkisnya.
Hanya Tuhan Yang Tahu
Soal
tidak pernah menjelaskan hal ini, Nike menganggap tidak perlu. Biarin
orang bicara. “Yang tahu bagus jeleknya Keke, Cuma Tuhan. Soal
orang-orang ngomongin yang nggak-nggak, emangnya Keke pikirin?”katanya.
Nike merasa tidak terganggu dengan omongan itu, apalagi dengan karirnya.
Buktinya tawaran sinetron tetap banyak. Dalam sinetron, Keke selalu
mendapatkan peran sebagai orang yang baik. “Kali tampang gue tanpa
dosa,” komentarnya terkekeh-kekeh.
Gaya Nike yang dianggap Vulgar
Menyinggung
tentang gaya Keke di majalah Utusan Radio dan TV Malaysia (URTV)
dianggap terlalu vulgar, Nike berkomentar, bahwa ia nggak begitu
mengerti tentang tuduhan itu. Menurut Nike baju yang dipakai itu
biasa-biasa saja. Nike pakai celana pendek. Biasanya juga kalau lagi
show, Nike suka pakai kostum semacam itu. “Masa gara-gara pakai baju
itu,saya terus dibilang Bom-Sex, ih.amit-amit!.”
Adapun
banyak pose Keke yang nada berani di beberapa majalah,ia balik
bertanya. “Memangnya nggak boleh? Namanya juga anak muda. Keke kan
model, jadi harus professional. Kalau kita punya badan bagus kan wajar
ingin menampilkannya sama orang lain. Kayak Marilyn Moenroe gitu,
ha…ha…ha …,” katanya terbahak.
Keke
memang suka banget dengan Marilyn Moenroe, bintang terkenal Hollywood
yang tewas menenggak pil tidur berlebihan, ketika ia dalam puncak
ketenarannya.
Dia menjadi idola Keke, sampai poster-posternya
menyolok menghiasi kamar tidur Keke. Nike tidak pusing atas keberatan
dari orang-orang karena pose-posenya tubuhnya yang dianggap menyolok .
Malahan katanya, itu lebih bagus, sebab sudah lama ia tidak diomongin
orang.
Pokoknya,ia katanya
sudah bekerja keras dan bagus,juga nggak merugikan orang lain. Hasil
yang didapat Nike dari karya-karyanya itu, ia belikan tanah dan mobil,
ada juga tabungan. Yang menangani manajemen kegiatannya adalah ayahnya
sendiri. Maunya Nike mencari manajer yang seperti di luar negeri. Tapi
di Indonesia, nggak ada manajer kayak gitu katanya. “Kita yang kerja
keras, mereka malah nyomotin hasilnya.”
Kalau karya-karya Nike sudah tidak laku lagi,berarti ia tidak popular lagi.Bila sudah demikian maka Nike akan kawin saja.
Sebenarnya
Keke ingin sekolah lagi. “Maunya ngambil jurusan hukum, tapi katanya
susah. Malah ada temen Keke yang saking kesalnya ngapalin buku, terus
buku itu dibakar,hahahahhaha.”
Mestinya
kita menggenang kebaikkannya juga jiwa sosial yang sangat tinggi karena
baiknya juga ketulusannya Almh di panggil Allah karena Allah sayang
kepadanya.
biarkan nike
beristirahat dengan tenang. cukuplah kita mengenang akan semua
kebaikannya dan berdo’a untukny semoga Allah memberi tempat terbaik di
sisiNya. amin…!!!
Selamat jalan teman…damai selalu bersamamu.
.
ATUN KAWAN AKRAB NIKE ARDILA
Atun
sebagai puteri bungsu (ketujuh) dari Suranto (54) dan Letda I Pol.
Marsinem (52) adalah berangkat dari keluarga sederhana dan badannya
subur. Selintas mirip Atun-nya sinetron Si Doel Anak sekolahan. Bukan
saja badannya kayak cowok, namun suaranya berat seperti cowok.
Tempat
tinggal Atun tak jauh dari Nike.. la hidup numpang di rumah kakaknya di
Flat Sarijadi elok D lantai 2 No. 92, Bandung.Nike sering main di
rumahnya Atun. Atun dan Nike memang seakan tak bisa dipisahkan. Sehingga
wajar saja kalau banyak kenangan yang tentu sulit dilupakan Atun.
Kalau Nike pulang dari luar negeri, ia selalu membawa oleh-oleh buat Atun, seperti: parfum, pakaian, sepatu atau jam tangan.
Semua
pemberian Nike itu masih disimpan baik, sebagai bukti kesetiaan
persahabatan mereka. Semua hadiah itu tak pernah diminta Atun, Nike
sendiri yang dengan ikhlas memberinya. Sejak jadi sekretaris pribadi
Nike, pendapatan Atun cukup lumayan, meskipun ia tidak digaji tetap.
“Waktu lebaran Atun diberikan uang sebesar Rp.600.000,” ungkap Atun.
Atun
baru tahu kalau Nike telah meninggal dunia, dua hari setelah peristiwa
itu terjadi. Yang memberitahu justru fans Nike, bukan dari keluarganya
atau keluarga Nike. Mereka berusaha untuk menyimpan rahasia itu sampai
Atun sehat benar. Mendengar berita ia kaget dan seakan tidak percaya.
Lalu ia menangis.
ATUN: “UNTUNG SAYA TIDAK KEHILANGAN IDENTITAS”
Sosok Sofiatun Wahyuni atau Atun,yang beberapa tahun lalu ( Thn.1995-an),selalu
diuber uber wartawan.Atun jadi terasa “mahal” kala itu,karena ialah
orang terakhir bersama Nike,sebelum Honda Genio D 27 Ak yang mereka
tumpangi menamatkan hidup Nike.Waktu itu Atun yang jadi asisten pribadi
almarhumah.
“Banyak wartawan yang cuman mengarang
cerita bohong demi kenaikan oplah
.Bahkan foto orang lain pun dipasang di cover
dan dinyatakan diri saya.Yang benar saja,” kenang Atun sinis.
Dimana Atun sekarang dan jadi apa setelah Nike “sang patron” sudah tak ada?
Gadis
asal Yogyakarta bertubuh gemuk ini,memang masih tinggal di Bandung.Tapi
hidupnya banyak berubah sejak 19 Maret 1995.” Saya sekarang belajar
fotografi di jalan Riau,”Atun memberi tahu.Jelas sudah tak ada wartawan
yang mencerewetinya dan tak ada lagi fotonya di media cetak.
Sepertinya
Atun punya “harga” ketika berita mengenai Nike masih laku dijual,dan
tidak diperdulikan ketika ada berita lain yang lebih hangat.
Menyesalkah
Atun? ” Menyesal sih tidak,”jawab Atun dengan suara yang berat.Atun
hanya mengherankan ketidak etisan banyak orang. “Sekarang saya tidak
mengharap dianggap penting,cuma mengapa dulu mereka tega betul memburu
saya tanpa memikirkan perasaan saya?” Atun mencoba menguraikan isi
hatinya.Padahal dulu,Atun mengalami guncangan hebat.
Pertama,ia
mengalami luka fisik dan baru selesai dirawat di RS.Santo
Yusuf.Kedua,Atun masih belum percaya sahabatnya sudah meninggal dengan
cara yang demikian tragis.Dalam kondisi selemah itu,Atun dikejar dan
kemudian,karena banyak yang tak dapat menemuinya,Atun terpaksa harus
membaca berita miring mengenai Nike yang dikaitkan dengan dirinya.
Meski
banyak yang hingga kini tak berkenan dihatinya sehubungan dengan cara
orang orang menghadapi kematian Nike,Atun Cuma bisa pasrah. “Untung saya
tidak sampai kehilangan identitas,meski nama saya selalu diidentikan
dengan nama Nike.Waktu itu seolah saya ada karena Nike.Padahal saya kan
saya,punya kelebihan dan kekurangannya sendiri,” urai Atun.
Diluar
keinginan dan tekadnya untuk mandiri sebagai Atun yang bukan sekedar
orang terakhir di samping Nike,Atun mengakui peran besar Nike dalam
dirinya.
“Susah membayangkan bagaimana Nike artis yang cantik
dan laris,mau berteman dengan saya
yang bukan dari golongannya.
Itulah kelebihan Nike:baik hati.
Apa sih yang ngak dia kasih ke saya dan teman teman,
meski kita nggak pernah minta?” tutur Atun.
Sekian lama bersahabat,baik Atun dan Nike tahu betul perangai masing masing.
Menurut
Alan sang Abang kandung Nike, semasa hidup Nike tergolong tipe orang
dewasa. Padahal umurnya di bawah saya. Malah bisa dibilang dia itu lebih
dewasa dari saya. Mungkin ini karena dia bergaul dengan banyak orang.
Nike juga sering mengajarkan saya bersosialisasi. Baru setelah dia
meninggal, saya menyadari ilmu yang diajarkan itu ternyata sangat
berguna, papar Alan. Di mata sang ibunda, Nike tergolong anak
yang sangat manja. Maklumlah ia anak bungsu dan satu-satunya anak
perempuan. Saking manjanya, walau sudah cukup dewasa, Nike tidur bersama
kedua orangtuanya. Nike juga tipikal gadis pemurah. Kepada siapapun ia sering memberi. Apalagi pada orangtuanya
.
Kematian
Pada
tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas
dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru
metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE.
Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada
disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat
kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike
mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya.
Nike
yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari
diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang
diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan
mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan
saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum
orange jus.
Hasil
visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh
Nike. Laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15
pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan
penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia
hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah
kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Sabtu, 04 Juli 2009
SELESAIKAH KASUS BINTANG?
Selain
menuntaskan kasus kecelakaan yang dialami almarhumah Nike Ardilla,pihak
kepolisian dan kejaksaan sebenarnya masih menangani perkara tuduhan
penganiayaan yang dilontarkan kepada sang bintang itu dikala ia masih
hidup. Namun berhubung Nike Ardilla telah tiada,maka secara hukum segala
tuntutan yang bersifat pidanya kepada dirinya,gugur atau batal dengan
sendirinya.
Kapolresta
Bandung Tengah Let.Kol.Pol. Ade Rahardja maupun Kajari
Bandung,menegaskan penyidikan kasus Nike Ardilla tidak akan diteruskan
ke meja hijau dan dianggap selesai. �Berhubung Nike telah meninggal
dunia,maka dengan sendirinya tuntutan hukum yang akan dijatuhkan kepada
artis ini di pengadilan otomatis gugur dengan sendirinya,� kata sebuah
sumber di kejaksaan Negeri Bandung.
Nike
terdaftar sebagai tersangka sehubungan dengan kasus penagniayaan dan
obat-obat terlarang.Perkaranya kini sudah masuk PK-1. Waktu itu
penyidikan perkara itu oleh polisi dimulai tanggal 24 Desember
1994,namun pada tanggal 6 Januari 1995 berkas perkara yang sudah
diserahkan kepada kejaksaan itu dikembalikan lagi kepada pihak
kepolisian,karena masih ada kekurangan-kekurangan dan hingga sekarang
belum diserahkan lagi kepada Kejaksaan Negeri Bandung
.
Demikian
hingga saat ini nama baik Nike masih tetap bersih dan dianggap tidak
bersalah,ujar Himawan Keswara.SH.(Kassie Tindak Pidana Umum).
Nike Ardilla tentang kasusnya
Kasus
penganiayaan yang dituduhkan kepada almarhumah Nike Ardilla
itu,sebenarnya muncul menurut Nike (ketika ia masih hidup) sudah
selesai. Ia kaget ketika tiba-tiba koran-koran di Bandung dan Jakarta
memuat berita bahwa berkas perkara itu katanya sudah dilimpahkan dari
Polda Jawa Barat ke Kejaksaan Negeri Bandung,tutur Nike kepada Tabloid
Nova tanggal 28/11/1994 beberapa tahun yang lalu
Saya
kaget sekali sewaktu diberitahu kakak saya.Begitu pula waktu saya
membaca berita di koran Jakarta, tutur Nike. Dikatakan Nike,ia sendiri
sudah nyaris melupakan kejadian itu.Peristiwanya kan sudah lama
terjadi,dan waktu itu juga masalahnya sudah selesai kok, cetusnya
setengah tak percaya.
Kendati
demikian, penyanyi dan bintang sinetron terkenal ini tak keberatan
menceritakan kembali peristiwa itu. Kejadian memang betul bulan April
tahun 1994 yang lalu,ketika saya sedang jalan-jalan ke
Singapura,katanya. Saat itulah lanjut Nike,Saya dengar kabar dari
kawan-kawan saya,kartu ATM saya diambil Dewi.Dewi ini menurut Nike
adalah kawan dekatnya. Kampusnya dekat rumah saya di Bandung.Jadi,ia
sering mampir ke rumah. Setelah itu Nike dapat kabar lagi kartunya sudah
diambil balik sama Atun yang juga teman baik Nike.Si Atun mengambilnya
dari dompet Dewi,waktu dewi sedang mandi,tuturnya.
Begitu
Nike pulang ke Bandung dia pun menanyakan kebenaran cerita itu kepada
Dewi,yang kebetulan sedang main ke rumah Nike. Tapi dia nggak
ngaku,padahal menurut Atun,kartu itu diambil dari dompetnya
Dewi.Sebenarnya,saya sendiri juga nggak tahu,apa maksud Dewi mengambil
kartu itu.Toh dia pun nggak bisa menggunakannya, ujar Nike yang mengaku
tak begitu mempermasalahkannya lagi
Saling tampar
Soal
kartu masih belum kelar.Karena ternyata ada satu lagi kawan
Nike,namanya Cika,yang kabarnya merasa kartunya diambil Dewi.Kebetulan
berbarengan dengan kepulangan Nike.Cika meneleponnya.
Dia bertanya
apakah Dewi ada di rumah saya.Kayaknya sih Cika lagi kesal sama Dewi,dan
ngomel nggak karuan.Jadi,saya suruh aja dia ngomong sendiri sama Dewi.
Tak lama kemudian,Dewi ditemani Atun dan Nike pergi ke rumah Cika.Dari
situ,mereka bersama ke rumah Ria,yang juga teman Nike. Ternyata,di rumah
Ria ini,Cika dan Dewi malah ribut. Entah apa masalahnya,saya nggak tahu
persis, kata Nike.Mungkin,dugaannya,termasuk juga soal kartu Cika yang
diambil Dewi.
Semula,Nike
mengaku tak begitu ambil pusing. Tapi lama-lama saya kok juga
disangkut-sangkutin dalam pertengkaran itu.Dari situlah,saya jadi
yakin,dibelakang saya Dewi sering menjelek-jelekkan nama saya,papar
Nike.
Diakui
sebelumnya ia memang sudah sering mendengar omongan,Dewi sering
menjelekan dirinya.Keributan Dewi-Cika,kata Nike ternyata makin
seru.saking ramainya,mereka berdua sampai saling tampar.Melihat itu,Nike
ikut kesal.Begitu emosinya,Nike spontan menegur Dewi,Kamu ini gimana
sih?Mau nggak kamu saya gampar? Tak diduga-duga lanjut Nike,Dewi
langsung menjawab,digampar saja! Makin panaslah Nike,tanpa sadar
tangannya melayang ke pipi Dewi.Tapi itu nggak keras.Namanya juga sama
teman.Nggak ada bekasnya,kok.Lagi pula,saya kan sudah minta izin,kenapa
dia ngasih?
Pengaduan sudah dicabut
Sepulang
dari rumah ria,Nike menganggapnya sudah kelar.Menurutnya semua itu
hanya ribut-ribut anatara teman sepermainan. Eh,tahu-tahu saya dipanggil
polisi.Disana,saya pun terangin kejadian sebenarnya.Polisi malah Cuma
tertawa, tutur Nike.
Sepulang
dari polisi,Nike pun menemui Dewi.Saya tanya,kenapa bisa begitu?
Ternyata kata Dewi,pengaduannya sudah dicabut.Yah sudah,kami pun baikan
lagi.Malah,setelah itu,kami sudah jalan bareng lagi.Kami pun menganggap
masalahnya sudah selesai.
Karena
itulah,lanjut Nike.Nike kaget bukan kepalang ketika mengetahui kasus
itu masih terus berlanjut.Rencananya sih,saya mau pulang ke bandung
untuk mencari tahu,apa yang sebenarnya terjadi.Lagi pula,yang ribut
pertama,kan bukan saya,tapi si Dewi dan Cika.Kok malah saya yang
kena?Yah mungkin karena saya artis,jadi masalahnya kelihatan besar.
Ketika
ditanya bagaimana seandainya kasus ini berlanjut sampai ke
pengadilan.Nike mengatakan,belum berfikir sejauh itu. Nggak
kebayang,saya musti berbuat apa.Tapi saya yakin kok,saya sama sekali
nggak bersalah.Bukankah saya sudah minta izin sebelumnya?tandas Nike
sekali lagi
.
Kematian
Pada
tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas
dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru
metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE.
Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada
disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat
kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike
mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya.
Nike
yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari
diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang
diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan
mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan
saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum
orange jus.
Hasil
visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh
Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut
saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan
bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan
bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan
pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis
ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi
para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia
berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut
Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang
Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman.
Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang
berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya
yang terakhir.
Yg
pasti, almarhumah jelas tidak mabuk karena kalau kita menyetir nonstop
dari Jakarta menuju Bandung lewat Bogor – Puncak – Cianjur (belum ada
jln Tol Cipularang) dan lelah karena pulang kerja, ditambah di Bandung
harus menemui teman2, maka kelelahan akan menimpa siapa saja meski seorg
laki2, apalagi seorg perempuan. Semoga amal ibadah almarhumah Nike
Ardilla diterima ALLAH SWT dan segala kesalahannya diampuni ALLAH SWT,
amien.
Kalau versi desas-desus,tak pelak lagi mulut-mulut usil pun
segera melayangkan tudingan adanya keterlibatan Cucu Soeharto.Cuma
karena waktu itu Soeharto sangat kuat,maka pers pun tidak berani
berspekulasi. Anehnya sejumlah artis yang pernah menggunjingkannya pun
,semuanya ikut tutup mulut. Lalu apa tanggapan Ibunda Nike ketika Enno
Sigit sering disebut-sebut sebagai faktor penyebab kematian Nike? �Iya
banyak yang bilang begitu,tapi itu mungkin sudah taqdir saja.Sudah
takdir Nike begini.Mungkin Ibu terlalu sayang sama dia ya.Mungkin sama
Tuhan diambil dari saya.Sekarang mau gimana,sudah takdir kan?� ujarnya
dengan nada rendah dan menangis sesenggukan
NIKE TEWAS SETELAH dituduh REBUT PACAR ENNO SIGIT ??
Cucu
Soeharto,Enno Sigit,pernah memergoki kekasihnya,Tommy Nasution
berkencan dengan Nike Ardilla.Esoknya beredar kisah kalau Enno
menodongkan pistol ke muka Nike Ardilla.Tetapi sepekan
kemudian,anehnya,ketika ia diberitahu kalau Nike Ardilla ditemukan tewas
kecelakaan,Enno yang kemudian bermukim di London itu menjawab pendek :
Tapi bukan aku lho, Lalu siapa?
Pergunjingan
cucu Soeharto bernama Enno Sigit terlibat dibalik kematin Nike Ardilla
beredar lagi dibalik haul 5 tahun kematian pelantun Seberkas Sinar di
Bandung
Ini karena kematian Nike pada 19 Maret 1995 hingga sekarang
tergolong misterius.Inilah yang memicu kasak-kusuk.Bahwa dibalik
kematian Nike Ardilla,sebenarnya tersimpan skandal cinta segitiga yang
sungguh mengerikan antara Nike Ardilla-Enno Sigit dengan seorang perwira
muda. Ditenggarai persoalan skandal inilah yang menjadi penyebab
kematian Nike.Bagaimana kisah skandal itu?
Begini.Sebelum
Nike Ardilla tewas,ia ternyata terlibat skandal asmara dengan pacar
Enno Sigit.Namanya Tommy Nasution,perwira AU yang juga putra mantan
Gubernur Sumatra Utara Khairudin Nasution. Ramon Tommy Benz sahabat
dekat Enno menuturkan,jalinan asmara Enno dengan Tommy berjalan sekitar 6
tahun.Karena itu,terlalu berani sebenarnya bila Nike Ardilla merebut
Tommy Nasution dari Enno. Namun,nah sial banget Nike Ardilla.
Waktu
itu saya dan Enno datang dan lihat sendiri kemesraan Nike dengan
Tommy,Enno memang tidak marah,tetapi dari raut mukanya jelas ia tidak
suka, kata Ramon. Maka,biarpun tak bergejolak,sebenarnya persaingan Enno
dan Nike Ardilla dalam memperebutkan Tommy Nasution seperti api dalam
sekam.Akhirnya kemarahan Enno semakin sulit dibendung ketika ia
mendengar kalau Nike nekat memamerkan Tommy ke kalangan selebriti di
Jakarta. Sebagai cucu (waktu itu) Presiden Soeharto-yang waktu itu masih
sangat kuat- adalah aib kalau dipermalukan,apalagi Cuma urusan
cowok.Anehnya,Nike Ardilla terkesan sengaja melecehkan Enno.Akibatnya
pergunjingan cinta segitiga Enno-Nike-Tommy pun menjadi pembicaraan
kalangan selebriti Jakarta.
Maka,entah
benar atau tidak,segera terdengar desas-desus kalau Enno Sgit habis
mempermak Nike Ardilla.Tepatnya terjadi di M Club Diskotek,Blok M
Jakarta Selatan.Digambarkan Enno menodongkan pistol ke muka Nike
Ardilla.Kontan sang artis rebah.Pingsan.Ribut-ribut di M Club itu pun
tak pelak lagi jadi pergunjingan dan perdebatan mengenai benar tidaknya.
Enno Hijrah Ke London
Boleh
jadi Nike Ardilla ataupun Enno Sigit sudah melupakan pertikaian itu.Ini
karena Enno harus hijrah ke London untuk belajar mode.Namun di sinilah
anehnya.Saat Enno di London diberi tahu kalau Nike Ardilla diketemukan
tewas menggenaskan di Bandung,serta merta Enno menjawab cukup aneh :
Tapi bukan saya lho, Lalu siapa?
Album
ini diproduksi oleh Bintang Dirgahayu dan diedarkan oleh Oxavia Record
pada bulan Desember 1992 dalam rangka mengumpulkan dana bagi koban
bencana alam Gempa Bumi Flores yang terjadi pada Bulan Desember 1992.
Dalam album ini Nike membawakan 1 lagu yaitu lagu : Nuansa Gadis Suci
yang merupakan soundtrack film dengan judul yang sama. Dengan memiliki
album ini, berarti telah menyumbang dan hasil dari seluruh penjualan
kaset ini akan disumbangkan guna meringankan beban bencana alam flores
melalui PMI DKI.
.
Kemudaan usia, sama sekali tidak mengharamkan kematian yang tak terduga !!!
Hari
itu 19 Maret 1995 sekitar pukul. 06.00 WIB, pesawat telepon dikediaman
pasangan R. Eddy Kusnaedi Nining Ningsihrat berdering. Di ujung sana,
seseorang yang mengaku petugas polisi memberi sebuah kabar. Anak ibu,
Nike Ardilla, mengalami kecelakaan. Sekarang, ia berada di Rumah Sakit,
kata si polisi
.
Kalau
punya persoalan apa pun,dia lebih senang mencurahkannya di buku
harian.Mungkin,karena dia tidak ingin kami ikut susah. Atas dasar itu
pula,keluarga Nike merasa kecewa,karena masih ada saja media massa yang
mengorek-ngorek keburukan Nike
Pada
tanggal 19 maret 1995 kurang lebih pukul 06.15 pagi nike ardilla tewas
dalam sebuah kecelakan tunggal. Mobil Honda genio berwarna biru metalik,
nomor D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan Jl. E.
Martadinata nike tewas seketika tetapi saksi yang berada disekitar
lokasi kecelakan menuturkan nike belum meninggal saat kejadian, baru
saat dalam perjalanan ke rumah sakit nike meninggal, nike mengalami luka parah di kepala dan dadanya.
nike yang saat itu bersama sahabatnya sofiatun baru saja kembali dari
diskotik polo, isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang
diantaranya menyebutkan nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk tapi
kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci
kecelakaan itu sofiatun mengatakan nike hanya meminum orange jus, hasil
visum polisi menyebutkan tak menemukan kadar alkohol dalam tubuh nike.
Ada
kesimpangsiuran tentang waktu kematian nike ardilla, menurut saksi
kejadian itu terjadi pukul 3 pagi tapi saksi lain mengatakan bahwa
kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan waktu
kejadian pukul 06.15 pagi.Nike ardilla dimakamkan sore itu juga, diantar
oleh ribuan penggemar dari seluruh indonesia , juga para artis ibu
kota. Kematiannya menghebohkan dunia entertainment indonesia, ditangisi
para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia
berada di kediaman nike ardilla
Kata
polisi, Nike ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Saya bilang, saya
barusan dari sana, tapi nggak ada. Akhirnya dengan berat hati ia
mengatakan bahwa Nike sudah meninggal. Karena itu ia tidak dibawa ke
UGD. Mendengar itu saya langsung lemas, papar Alan dengan mata
berkaca-kaca.
Keluar
dari Polres, Alan bertemu dengan ayahnya dan kakaknya. Ia dan papi-nya
lalu menuju RS Hasan Sadikin. Sampai di kamar mayat, mereka terkejut
dengan banyaknya orang yang mengerubungi kamar mayat. Nining yang semula
pingsan, lalu tersadar ketika berada di rumah sakit. Di hadapan saya ia
terbaring dengan kepala penuh luka dan dada memar, kenang Nining lirih.
Kabar
kematian Nike kemudian meluas. Banyak fans yang menyampaikan rasa duka
dengan datang langsung ke rumah Nike. Ketika jenazah Nike dibawa pulang,
sepanjang jalan ke rumah saya melihat banyak orang, mereka seperti
berbaris, kenang Alan lagi. Rumah keluarga Nike juga dipadati penggemar.
Bayangkan, rumah yang sebegitu kecil dihuni sekitar 200-orang. Mereka
bukan keluarga. Mereka itu penggemarnya Nike. Akibatnya rumah jadi
sesak, lontarnya lagi.
Soal
kabar kecelakaan yang menimpa Nike lantaran menyetir dalam kondisi
mabuk, Alan tak mempermasalahkan itu. Bagaimana orang tidak berpersepsi
negatif? Sebelum kecelakaan itu terjadi Nike bolak balik masuk diskotek,
ujar Alan. Makanya untuk menepis dugaan itu, keluarga melakukan otopsi.
Hasilnya, Nike tak terbukti dalam pengaruh obat- obatan atau minuman
keras.
Bak
kata pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup. Dia
mulai diterpa banyak gosip. Ada kabar yang mengatakan Nike
pencandualkohol, obat terlarang, dan lesbianisme. Menghadapi gosip itu,
cewek yang sampai akhir hayatnya tak bisa mengabulkan cita-cita
mendirikan madrasah dan menunaikan ibadah umrah ini, tetap tegar
.
Sepeninggal
Nike Ardilla tanggal 19 Maret 1995 yang lalu, disamping pemberitaan
yang terbit di berbagai media masa seputar kecelakaan yang merenggut
nyawa artis kenamaan tersebut, ada sedikitnya 4 buku yang beredar di
pasaran buku Indonesia yang mengulas mengenai Nike Ardilla secara
detail, mulai dari cerita masa kecil, perjalanan karir, peristiwa
kecelakaan, peristiwa setelah Nike dimakamkan, sampai mengenai NAFC
(Nike Ardilla Fans Club).
4
Buku tersebut adalah : Nike Ardilla Sang Idola (Masheri Mansyur,
Penerbit : YPN, 1995), Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses Nike Ardilla
(Armo Arief, Penerbit: PT. Grafitri & Yayasan Nike Ardilla,
Desember 1995), Napak Jejak Sang Mega Bintang Nike Ardilla (Armo Arief,
Penerbit: PT. Dharma Kwarta Jayadani, Desember 1996), dan Nike Ardilla
(di Balik Tragedi Bintang Kehidupan) penyusun; Soekitjo JG &
Abdullah Lahay, 1996.
Inilah resensi mengenai ke-4 buku tersebut.
1. Nike Ardilla Sang Idola (Masheri Mansyur, Penerbit : YPN, 1995)
Buku
berukuran 14 X 21 cm ini bercover warna hitam dengan 5 foto Nike
menghiasi sampul depan dan foto si penulis yang berpose bersama A.
Riyanto dan Rinto Harahap di cover belakangnya.
Buku
dengan tebal 250 halaman ini mengulas Masa Kecil, Karir dan Akhir
Kehidupan Nike Ardilla, Nike dan kenang – kenangan manis, Perhatian luar
biasa terhadap SLB Yayasan Wawasan Nusantara, dan meliput 40 hari
wafatnya Nike Ardilla
Penulis
menceritakan masa kecil Nike yang digambarkan sebagai seorang bocah
yang kecil, gemuk dan montok sampai kemudian menjelma menjadi seorang
superstar dengan karir yang melejit bak meteor. Lika liku karier Nike
pun dibahas disini meskipun tidak secara mendetail.
Yang
menjadi nilai plus buku ini adalah menceritakan musibah kecelakaan
secara sangat mendetail yang dirangkum dari berbagai sumber. Bahkan
detik-detik saat terjadinya kecelakaan dijelaskan secara kronologis dari
jam ke jam. Penggambaran ini diperkuat dengan penjelasan dari
Kapolresta Bandung Tengah, kesaksian Atun, keterangan dari beberapa
saksi mata, bahkan pernyataan Kapolresta Bandung Tengah bahwa Nike
Ardilla mengalami kecelakaan tunggal.
Buku
ini juga mengulas pidato Mensegneg Moerdiono pada saat perayaan HUT
ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) ke 17 yang diselenggarakan
di Hotel Grand Hyatt Indonesia pada tanggal 28 Maret 1995.
Diakhir
buku, ditulis juga beberapa syair lagu Nike yang sangat popular seperti
Sebekas Sinar, Sandiwara Cinta, Bintang Kehidupan, Biarlah Aku
Mengalah, Mama Aku Ingin Pulang, Matahariku dan Nyalakan Api. Yang lebih
unik lagi di bab akhir dimuat beberapa makanan kesukaan Nike Ardilla
lengkap dengan resep dan cara membuatnya. Buku ini juga dilengkapi
dengan ilustrasi foto-foto Nike semasa hidupnya dan foto-foto saat
penguburan Nike serta peringatan 40 hari wafatnya Nike.
2.
Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses Nike Ardilla (Armo Arief,
Penerbit: PT. Grafitri & Yayasan Nike Ardilla, Desember 1995)
Buku
setebal 80 halaman ini memiliki cover yang bila dilihat sekilas seperti
cover buku TTS (Teka Teki Silang). Meskipun demikian buku ini sangat
gamblang menceritakan perjalanan karir Nike Ardilla di blantika musik
Indonesia dan mancanegara (Malaysia, Singapura dan Bangkok).
Dengan
kelebihannya sebagai seseorang yang sering terlibat dalam kegiatan Nike
Ardilla dari tahun 1985 sampai 1990, penulis mencoba menceritakan
perjalanan karir Nike dari nol sampai menjadi artis yang sukses yang
didiolakan oleh berjuta penggemarnya.
Kisah
perjuangan Nike, keluarga Nike dan para pemandu bakat yang ada
dibelakang Nike untuk mengorbitkan Nike sangat luar biasa. Demikian juga
dengan kegiatan-kegiatan Nike yang jarang diliput media masa seperti
mengunjungi beberapa pondok pesantren diceritakan pula disini.
Penulis
juga menceritakan proses rekaman dan tour show Nike di beberapa daerah
di Indonesia dan di luar negeri dengan gaya penulisan yang mudah
dimengerti dan enak dibaca. Buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto
Nike, sebagian diantaranya dicetak full colour.
Buku
ini diakhiri dengan sekilas petristiwa meninggalnya Nike, Acara doa
bersama, show amal untuk Yayasan Nike Ardilla dan keinginan penulis agar
NAFC (Nike Ardilla fans Club) tetap dipertahankan.
3. Napak Jejak Sang Mega Bintang Nike Ardilla (Armo Arief, Penerbit: PT. Dharma Kwarta Jayadani, Desember 1996)
Setahun
setelah menulis buku Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses Nike Ardilla,
Armo Arief kemudian menulis kembali buku yang berjudul Napak Jejak Sang
Mega Bintang Nike Ardilla.
Buku
berukuran 20 X 20 cm ini mempunyai tebal 140 halaman. Isinya lebih
padat dan lengkap dibandingkan dengan buku terdahulu. Buku ini juga
lebih banyak memuat foto-foto bersejarah Nike.
Tujuan
diterbitkannya buku ini menurut penulis adalah untuk memenuhi kerinduan
para penggemar Nike, juga untuk napak jejak Nike yang pantas
diteladani, baik dalam kegigihannya saat meniti karir, maupun dalam
keperduliannya terhadap anak-anak penyandang cacat, dan anak-anak kurang
mampu.
Buku
ini memang menarik. Disamping kemasaannya yang ekslusif, isinya juga
lebih lengkap. Tak hanya seputar karir, musibah kematian Nike, dan SLB,
buku ini juga memuat surat-surat dan puisi dari para penggemar Nike.
4. Nike Ardilla (di Balik Tragedi Bintang Kehidupan) penyusun: Soekitjo JG & Abdullah Lahay, 1996
Buku
setebal 131 halaman ini lebih banyak membahas peristiwa kecelakaan yang
merenggut nyawa Nike. Detail kejadian kecelakaan, pengakuan para saksi
mata dan hari-hari akhir Nike dijelaskan secara detail dan rinci.
Penulis
juga mengungkapkan beberapa anggapan miring mengenai Nike yang beredar
di masyarakat Indonesia dan penyelesaian kasus Nike di Kepolisian yang
diadukan oleh sahabatnya sendiri.
Penulis
mencoba menyentuh rasa kehilangan yang sangat mendalam dengan
menceritakan jeritan kasih seorang ibu dan luapan kesedihan jutaan para
penggemar Nike pada saat Nike dimakamkan dan ritual-ritual setelahnya.
Dari
segi sosiologi, penulis mengutip beberapa pendapat para sosiolog
kondang mengenai Nike yang fenomenal. Dibuku ini juga diungkap romantika
kisah cinta Nike dalam sub judul Pacar yang ditinggal.
Dan sebagai penutup, buku ini juga membahas tentang keluhuran budi luar biasa Nike yang menyantuni SLB.
Demikianlah resensi mengenai ke-4 buku tentang nike
Kronologis Kejadian Kecelakaan Nike
HARI-HARI AKHIR KEKE
18 Maret 1995, Sabtu
06:00 : Nike Ardilla di rumah kontrakannya,
Jl. Mangga No.10A, Fatmawati-Jakarta Selatan.
Ia tampak kelelahan setelah syuting Trauma
Marissa II yang makan waktu sembilan jam dan
baru berakhir pukul 02.00.
Adegan terakhir Nike sebagai Marissa adalah
mengadili dokter Parsidi (drg. Fadly).
Ada sejumlah temannya berkunjung sejak dini hari,
yakni Deddy Dhukun, Rany Noor, Melly Guslow, Mona,
Nona, Anggun dan Fitri.
Malam itu, Nike tidak bisa tidur dan minta Nona
menemaninya nonton film Cinderella di video VHS
yang baru dibeli. Ia juga sempat minta dido’a kan
dan berpesan agar Fitri sepupunya yang ikut dia
dijaga baik-baik.
08:00 : Nike dan Sofiatun Wahyuni (Atun)
menuju lokasi syuting Warisan II di Jl. Atletik, Bogor.
Mobil Nike dikemudikan Alim, sopir yang
dipinjam pak David, tetangganya di Jl. Mangga.
10.00 : Tiba di lokasi syuting.
Nike langsung minta maaf kepada seluruh kru.
Ia juga memeluk Darto Joned. “Lama sekali,
sampai-sampai saya tanya,
Kenapa kamu?”, kata sang sutradara.
Ketika di make-up, tiba-tiba
saja Nike minta alisnya dirias bak Marlyn Monroe, idolanya.
12.30 : Syuting dimulai.
Nike mendapat jatah empat adegan.
Pertama terima telepon, disusul adegan
bertengkar dengan Bram (Tahta),
lalu makan sambil berdialog dengan ayahnya (El Manik).
Terakhir adegan turun tangga.
Nike sempat minta air jeruk, kecap, roti bantal.
Katanya untuk mengobati suaranya yang serak.
Ia juga minta rokok Marlboro kepada seorang kru,
padahal biasanya cuma menghisap Dunhil hijau.
Yang aneh saat syuting adegan bertengkar dengan Bram.
“Bagaimana mungkin satu scene yang mestinya rampung
setengah jam, makan waktu 3,5 jam” Tahta menceritakan kembali.
Menurut Tahta, berkali-kali Nike minta maaf
karena salah ucap. “Dia sering nambah-nambahin dialog.
Perkebunan jadi perkebunannan. Sebentar-sebentar
lihat skenario, seperti nggak ada yang nempel.
Saya sampai kehabisan akal.
Tapi anehnya para kru diam saja.
Padahal biasanya mereka suka nyeletuk.”
Menurut Tahta, pada adegan ketika ia memegang pundak Nike,
terasa begitu dingin tanpa ekspresi.
“Kata orang, yang saya hadapi sebenarnya bukan Nike lagi,”
ujarnya sambil merinding.
19.30 : Syuting selesai.
Sebelum pamit ke Bandung, Nike sempat
memeluk Darto lagi. “Saya sempat mencegahnya
karena mengkhawatirkan staminanya,
apalagi esok paginya dia harus syuting lagi,” kata Darto.
Karena tak bisa mencegahnya, Darto cuma berpesan
supaya hati-hati. Sebelum pulang, lagi-lagi Nike
minta alisnya dirias seperti Malrlyn Monroe.
Selama perjalanan ke Bandung, Nike tak banyak bicara.
Alim yang nyetir, Nike dan Atun duduk di jok belakang.
23.00 : Di rumah, Nike sempat minta maaf kepada ibunya.
“Do’a kan Neneng (panggilannya di rumah), agar tetap sehat.
Kalau ada kesalahan, hampura (maafkan; Sunda) saja.
Selama ini Neneng sudah menyusahkan Papi-Mami,”
katanya, seperti ditirukan Atun. Ny. Nining Ningsihrat,
ibu Nike meng’iya’kan saja, tanpa firasat apapun.
23.30 : Nike dan Atun meninggalkan rumah.
Nike yang nyetir, sementara Alim disuruh istirahat
karena besok kembali ke
Bogor.
Ditengah perjalanan ke diskotik Studio East,
Nike ditelepon Eddy Bogel, fotografer Aneka.
Ia diminta langsung ke Hotel Jayakarta
di Jl. Ir. Juanda, karena teman-temannya dari Jakarta
ingin ke Diskotik Pollo di Jl. Asia Afrika.
Dan Nike sudah janji mengantar mereka.
19 Maret 1995, Minggu.
00.00 : Nike dan Atun tiba di Hotel Jayakarta, Bandung.
Mereka langsung menuju Pollo dengan tiga mobil, bersama-sama
Eddy Bogel, Ari Sihasale dan seorang peragawati.
00.30 : Tiba di Pollo.
Nike bertemu dengan Titi Dj, Bucek Deep,
Lucy Dahlia dan lain-lainnya.
Malam itu Nike cuma pesan
orange juice, biasanya dicampur vodka.
Ia lebih banyak duduk sambil terdiam. “Saya dua tahun ikut dia,
jadi kenal betul kebiasaannya.
Nggak biasanya dia begitu,” kata Atun.
03.00 : Mereka meninggalkan Pollo.
Nike melihat ban kiri mobilnya kempes.
Denny Mukti membantunya memasang ban
cadangan yang lebih kecil dari ban lainnya.
Nike sempat diingatkan Denny agar hati-hati.
03.30 : Tiba di Restoran Kintamani, Jl. Lombok.
Nike sempat bilang sama Atun,
ingin makan makanan yang belum pernah ia makan,
Ia pesan sop jagung dan aqua.
Lagi-lagi ia banyak diam. Kepada Padma Sigit,
restauran captain, ia sempat bilang sambil menunjuk atap,
“Ada kucing.” Sigit cuma tersenyum.
04.30 : Keluar dari Kintamani.
Nike lebih dulu mengantar Eddy Bogel dan Ari Sihasale ke hotel.
05. 15: Meninggalkan hotel Jayakarta.
Dengan kecepatan sedang saja karena mobil terasa tidak stabil,
mereka menyusuri Jl. Ir. H.Juanda, lalu masuk Jl. Sultan Agung,
Jl. Trunojoyo, Jl. Aceh, dan Jl. RE Martadinata.
Jarak Hotel Jayakarta dengan lokasi kecelaka’an
sekitar 6,5 km saja. Tapi agak mengherankan, kecelakaan
itu terjadi sekitar satu jam kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar