MAAF jika terlalu kasar , sy
bukannya anti demokrasi namun kehadiran demokrasi ditengah2 kita tak
pernah mnyajikan menu lezat penggugah selera , sajian menu-nya memuakkan
sehingga sy terpaksa hrs mencibir ...
bgaimana tidak , Selama sejarah perjalanan bangsa indonesia telah terjadi pemahaman yg salah. terutama mengenai kedaulatan rakyat. berbagai macam pandangan mengenai makna kedaulatan rakyat yg berkembang dimasyarakat, seperti kekuasaan rakyat yang mengandung makna pemilihan umum secara langsung (hak suara).
bentuk pemahaman yg salah mengenai paradigma demokrasi tanpa akal yang dilakukan melalui proses pamilihan yg dilakukan secara berulang-ulang hingga membangun budaya dan adat istiadat baru telah membangun sebuah keyakinan yg menyesatkan seluruh rakyat indonesia
dimana dalam sebuah proses pemilihan umum, kedaulatan seluruh rakyat indonesia diukur hanya dengan mencontreng / mencoblos gambar partai, foto caleg, foto capres.
serendah itukah makna sebuah kedaulatan rakyat yang berdasar kepada pancasila?
Bila kita analogikan, sebetulnya demokrasi sgt tdk tepat digunakan oleh bangsa indonesia. mengapa demikian?karena bangsa indonesia adalah bangsa yang beradab.
nilai-nilai yg terkandung dlm pancasila merupakan nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang digali berdasarkan perjalanan sejarah panjang bangsa indonesia. yakni nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang memaknakan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang bertuhan, berprikemanusiaan yang adil dan beradab melalui persatuan indonesia, rakyat yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang berilmu dan bijaksana, yakni mereka putra terbaik bangsa yang bertugas untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, melalui negara sebagai lembaga perwakilan.
dampak yang ditimbulkan oleh sistem pemilihan umum yang digunakan oleh bangsa indonesia sejak tahun 1955, yang katanya pemilu yang paling demokratis. tanpa disadari perlahan tapi pasti telah membagun budaya politik diindonesia, yakni budaya politik yang melahirkan pemimpin bermental penjilat dalam bentuk koruptor, kolusi dan nepotisme.
sehingga negara sebagai sebuah simbol tatanan moral yang menjadi panutan melalui sosok keteladanan bagi rakyat yang dipimpinnya, mengalami kebobrokan moral yang sangat akut.
kebobrokan moral ini kemudian membangun tatanan etika yang rusak dilingkungan bangsa indonesia, tatanan etika yang rusak ini berubah menjadi adat istiadat dan budaya yang baru saat ini itulah faktanya. dan nilai-nilai luhur pancasila pun habis tergerus tanpa sisa.
mengapa bisa terjadi demikian?krn politik itu kotor entah di mana tempatnya waktunya dan kondisinya .
bpk . Arifuddin Katta seorg guru besar dibbrpa perguruan tinggi , beliau jg seorg widyaswara di LAN pernah mngajari sy ttng hukum , politik dan ilmu pemerintahan ... dlm sebuah diskusi kecil ... beliau bertanya " mngapa kamu menjust politik kotor pdhal kamu tdk pernah masuk kedalamnya " , sy jawab dgn penuh hormat pd beliau , ketika itu bhwa sy tdk perlu masuk kedlmnya utk mengetahui sprti apa kotornya politik , krn dgn melihat gejalanya saja kita sdh bisa mndiagnosis penyakitnya tnpa perlu melakukan pemeriksaan penunjang ... gelagat yg mudah kebaca , demikian jawaban sy
jd intinya sekali lg adlh hasil demokrasi belum prnah memuaskan rakyat , meski telah dilaksanakan berulangkali
bgaimana tidak , Selama sejarah perjalanan bangsa indonesia telah terjadi pemahaman yg salah. terutama mengenai kedaulatan rakyat. berbagai macam pandangan mengenai makna kedaulatan rakyat yg berkembang dimasyarakat, seperti kekuasaan rakyat yang mengandung makna pemilihan umum secara langsung (hak suara).
bentuk pemahaman yg salah mengenai paradigma demokrasi tanpa akal yang dilakukan melalui proses pamilihan yg dilakukan secara berulang-ulang hingga membangun budaya dan adat istiadat baru telah membangun sebuah keyakinan yg menyesatkan seluruh rakyat indonesia
dimana dalam sebuah proses pemilihan umum, kedaulatan seluruh rakyat indonesia diukur hanya dengan mencontreng / mencoblos gambar partai, foto caleg, foto capres.
serendah itukah makna sebuah kedaulatan rakyat yang berdasar kepada pancasila?
Bila kita analogikan, sebetulnya demokrasi sgt tdk tepat digunakan oleh bangsa indonesia. mengapa demikian?karena bangsa indonesia adalah bangsa yang beradab.
nilai-nilai yg terkandung dlm pancasila merupakan nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang digali berdasarkan perjalanan sejarah panjang bangsa indonesia. yakni nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang memaknakan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang bertuhan, berprikemanusiaan yang adil dan beradab melalui persatuan indonesia, rakyat yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang berilmu dan bijaksana, yakni mereka putra terbaik bangsa yang bertugas untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, melalui negara sebagai lembaga perwakilan.
dampak yang ditimbulkan oleh sistem pemilihan umum yang digunakan oleh bangsa indonesia sejak tahun 1955, yang katanya pemilu yang paling demokratis. tanpa disadari perlahan tapi pasti telah membagun budaya politik diindonesia, yakni budaya politik yang melahirkan pemimpin bermental penjilat dalam bentuk koruptor, kolusi dan nepotisme.
sehingga negara sebagai sebuah simbol tatanan moral yang menjadi panutan melalui sosok keteladanan bagi rakyat yang dipimpinnya, mengalami kebobrokan moral yang sangat akut.
kebobrokan moral ini kemudian membangun tatanan etika yang rusak dilingkungan bangsa indonesia, tatanan etika yang rusak ini berubah menjadi adat istiadat dan budaya yang baru saat ini itulah faktanya. dan nilai-nilai luhur pancasila pun habis tergerus tanpa sisa.
mengapa bisa terjadi demikian?krn politik itu kotor entah di mana tempatnya waktunya dan kondisinya .
bpk . Arifuddin Katta seorg guru besar dibbrpa perguruan tinggi , beliau jg seorg widyaswara di LAN pernah mngajari sy ttng hukum , politik dan ilmu pemerintahan ... dlm sebuah diskusi kecil ... beliau bertanya " mngapa kamu menjust politik kotor pdhal kamu tdk pernah masuk kedalamnya " , sy jawab dgn penuh hormat pd beliau , ketika itu bhwa sy tdk perlu masuk kedlmnya utk mengetahui sprti apa kotornya politik , krn dgn melihat gejalanya saja kita sdh bisa mndiagnosis penyakitnya tnpa perlu melakukan pemeriksaan penunjang ... gelagat yg mudah kebaca , demikian jawaban sy
jd intinya sekali lg adlh hasil demokrasi belum prnah memuaskan rakyat , meski telah dilaksanakan berulangkali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar